Bacoan Jemo Kito - Warga Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara menyampaikan kekecewaannya karena akses utama menuju Desa Simpang tak kunjung dibangun pemerintah, kondisi saat ini sudah terisolir.
Jembatan yang dijadikan masyarakat sebagai akses sudah hancur dan tidak bisa lagi dilalui masyarakat, sedangkan saat ini Masyarakat Desa Simpang sendiri untuk akses ke luar desa terpaksa menyebrangi sungai air simpang yang berarus deras.
Sebelumnya Desa Simpang sempat viral karena ada anak sekolah yang menyebrangi sungai air simpang melalui kerangka jembatan gantung yang kondisinya rusak parah. Tomi warga Desa Simpang mengungkapkan kekecewaannya karena sampai dengan saat ini belum ada pembangunan jembatan di desanya.
Terkini masyarakat akhirnya membangun jalur darurat menggunakan koral di dalam karung untuk melintasi sungai. Langkah ini terpaksa dilakukan oleh masyarakat agar transportasi masyarakat ke dalam dan keluar desa tidak terganggu. Jembatan yang dijanjikan dibangun sejak tahun yang lalu, sampai saat ini belum terwujud.
BACA JUGA:Tak Kunjung Dibangun, Warga Simpang Gotong Royong Bangun Jalan Penyebrangan Motor di Sungai
BACA JUGA:PPP Sudah Bisa Berlayar di Pilkada, Lima Partai Masuk Fraksi Gabungan
"Kalau sampai saat ini belum ada informasi pembangunan, sebenarnya kami sangat berharap jembatan ini dibangun, karena kami saat ini boleh dikatakan terisolir karena tidak ada jalan keluar masuk ke Desa kami" jelas Tomi, Senin (13/5).
Dilanjutkannya, bahwa masyarakat sudah kecewa dengan janji pemerintah daerah Kabupaten Seluma namun hingga detik ini janji akan dibangunnya jembatan belum terealisasi. Informasi terbaru masyarakat sudah siap menghibahkan lokasi untuk dibangun jembatan gantung.
Saat hujan deras melanda, otomatis air sungai akan dalam kalau air sudah dalam masyarakat yang lagi diluar desa tidak bisa kembali ke desa, sebaliknya masyarakat yang berada di dalam desa tidak bisa kemana - mana. Kini dengan jalan yang dibuat darurat menjadi akses utama.
"Kami sangat kecewa dengan pemerintah daerah Seluma, jelasnya kami sangat berharap agar jembatan dibangun. Kalau dicek sering tapi kalau pembangunan belum ada," singkatnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma melalui Dinas PUPR Seluma kembali mengusulkan proposal pembangunan jembatan Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara ke Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu, karena memang pembangunan jembatan tersebut akan dilakukan menggunakan anggaran dari pusat.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas PUPR Seluma, M. Saipullah. Terkait usulan sebelumnya, Saipul mengaku hal tersebut sudah ditanggapi namun hingga saat ini belum ada kejelasannya.
Lalu Dinas PUPR Seluma kembali berkoordinasi kepada Satker BPJN, didapat informasi bahwa kerangka dan beberapa item jembatan sudah disiapkan.
“Kita siap melakukan pembaruan usulan karena memang pembangunan jembatan ini merupakan prioritas, secepatnya usulan baru kita kerjakan,”papar Saipullah. Diakuinya Pemkab Seluma sudah beberapa kali melakukan upaya mendatangi BPJN Bengkulu maupun Kementerian PUPR untuk membahas terkait pembangunan di Kabupaten Seluma.
“Kita sudah bersama sama cek fisik ke lapangan dan semua persyaratannya sudah kita siapkan sejak jauh hari, bahkan Bupati juga sudah menemui Dirjen Jembatan Kementerian PUPR untuk membahas nasib jembatan ini,”ujar Saipul.