"Tadi ada sopir mau nampak ban di bengkel. Sopir mendengar suara bayi dan mengatakan kepada saya. 'Ada suara bayi nangis, coba kita cek'," sampai Ayup.
Saat itu Ayup masih belum percaya dengan adanya suara bayi. Sehingga dirinya melanjutkan menalpal ban mobil. Hanya saja, saat melanjutkan menampal ban. Sang sopir pun kembali mendengar suara tangisan bayi malang tersebut.
Hal tersebut sontak sang sopir pun langsung mengatakan kembali kepada pemilik bengkel. Dan mengajak pemilik bengkel untuk mengecek suara tangisan bayi tersebut. "Awalnya saya belum nyakin ada suara tangisan bayi. Saya pun melanjutkan menampal ban. Belum selesai saya menampal ban, sopir kembali mengatakan ada suara banyi menangis. Sopir pun mengajak untuk mengecek suara bayi dan kami pun mengecek suara bayi menangis itu," ujarnya.
Lanjut Ayup, saat dicek suara bayi tersebut. Betapa terkejutnya mereka saat berada di depan teras rumah kosong samping bengkelnya. Saat itu dirinya melihat ada sosok bayi yang tergeletak di atas kursi dengan dibalut kain jarik. Melihat bayi tersebut, keduanya langsung mengecek kondisi bayi tersebut.
"Saat kami cek, kami melihat ada bayi yang diletakkan diatas kursi. Saya pun langsung melapor kepada Kepala Dusun (Kadus) dan Kepala Desa (Kades)," terangnya. Dimana posisi bayi ditemukan dengan kondisi sehat. Berjenis kelami laki-laki, kondisi bayi masih basah dan dibalut kain jarik, bayi telah menggunakan pakaian (Baju). Jika dilihat dari kondisi Talo pusat yang masih bawah (Belum putus) diperkirakan bayi tersebut baru berusia kurang lebih 2 harian.