Bacoan Jemo Kito - Harga bahan pokok di Bulan Ramadhan terus naik, seperti harga beras pada saat ini per 15Kg Rp 240.000. Dimana sebelumya per 15 Kg/kaleng, harga beras hanya Rp 150.000.
Kenaikan harga beras dari harga sebelumnya hampir 50 persen.
Dikatakan Sopyan Warga Desa Serambi Gunung dikonfirmasi kemarin (4/4), dampak kenaikan harga beras masyarakat menjerit.
Menurutnya kenaikan harga beras menjadi isu yang meresahkan bagi banyak masyarakat, terutama warga yang bergantung pada beras sebagai makanan pokok.
Harga beras yang terus naik dapat berdampak ekonomi masyarakat, terutama dalam hal daya beli dan standar hidup yang tidak sesuai.
BACA JUGA:Sudah Dekat Lebaran, Penjual Kue Lebaran Diburu Pembeli
BACA JUGA:Istri Ribut di Medsos, Suami Baku Hantam Hingga Dipolisikan
Harga 15 Kg beras mencapai Rp 240.000, banyak keluarga mengeluh dengan harga beras yang semakin naik membuat biaya hidup menjadi lebih tinggi.
Sehingga mengurangi daya beli untuk kebutuhan lainnya. Kenaikan harga beras juga dapat memicu mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.
Hal ini dapat membuat harga barang dan jasa lainnya juga naik, sehingga membebani masyarakat dengan biaya tambahan. Dampak dari kenaikan harga beras,
pemerintah dan lembaga terkait perlu mengambil langkah yang tepat. Salah satunya adalah dengan memastikan ketersediaan beras yang cukup dan stabil di pasaran, serta memberikan subsidi atau bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Kenaikan harga beras ini dan menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Pemerintah juga dapat meningkatkan program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)
untuk membantu masyarakat yang terdampak. Dengan harga semboko ini terus naik apalagi pada Bulan Ramdan dan menjelang Idul Fitri bahan pokok terus melambut.