"Selisih paham antara sesama warga Rawa Indah. Karena pelaku dan korban sama-sama menjaga kebun sawit mas," tegasnya.
Setelah itu, Budi melihat dari kejauhan. Jika Toha dan Mudan berupaya mendatangi pondok kebun Bisri yang ketika itu hanya ada rekannya bernama Paimin seorang diri.
Lantas kedua belah pihak kembali terjadi cekcok mulut. Karena Paimin tidak terima dituduh sebagai mata-mata pencuri.
Diduga karena sudah kalap mata. Toha pun menghempaskan batang bambu dan mengenai pelipis kiri mata Paimin. Hingga Paimin pun berusaha menjauh dengan berlari sempoyongan.
Kemudian Toha pun memerintahkan Mudan selaku anak buahnya menembak. Hingga mengenai bagian pinggul sebelah kiri. Sebelum akhirnya Paimin tersungkur ke tanah.
BACA JUGA:Wisata Danau Viral di Seluma, Rekomendasi Ngabuburit Favorit di Seluma
"Waktu saya bersembunyi dari kejauhan. Saya melihat Mudan dan Toha sempat cekcok mulut dengan Paimin. Kemudian Toha memukul Paimin menggunakan batang bambu, sedangkan Mudan menembak dengan senapan anginnya mengenai pinggul kiri Paimin," terang tekan korban, Budi.
Usai menembak, kedua terlapor meninggalkan Paimin dan kembali ke desa dan mengumumkan ke warga. Jika pelaku pencuri TBS kelapa sawit yang meresahkan selama ini telah ditembaknya.
Paimin yang tergeletak di tanah kemudian dibawa oleh Budi untuk dibawa pulang dan melaporkan kejadian ini ke Kepala Desa Rawa Indah. Korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais.
Sebelum akhirnya korban dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu. Lantaran kondisi peluru, bersarang terlalu yang bersarang di dalam pinggulnya cukup dalam dan sulit untuk diambil.
Pasca kejadian ini, pihak keluarga Paimin pun berinisiatif melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian Polres Seluma. Sedangkan 2 terduga pelaku penganiayaan diketahui telah melapor ke Polsek Talo, atas laporan dugaan pencurian.