Koranradarseluma.net - Harga jengkol di sejumlah pasar wilayah Seluma mengalami lonjakan tajam. Dari pantauan di lapangan, harga komoditas ini kini mencapai Rp 30.000 per kilogram. Naik signifikan dibandingkan harga sebelumnya yang berkisar antara Rp 18.000 hingga Rp 22.000 per kilogram.
salah satu toke jengkol Yahimin dikonfirmasi (22/5) mengatakan kenaikan harga ini diduga dipicu oleh sejumlah faktor. Antara lain terbatasnya pasokan akibat belum memasuki musim panen, serta tingginya permintaan dari masyarakat, terutama menjelang momen-momen tertentu seperti acara adat dan pesta keluarga.
"Pasokan dari petani menurun karena belum musim. Sementara permintaan tetap tinggi," terang Yahimin, salah satu pedagang di Talo. Selain itu, gangguan distribusi akibat cuaca buruk serta kenaikan ongkos angkut juga disebut menjadi penyebab meroketnya harga jengkol di tingkat pedagang. Dengan kenaikan harga jengkol petani mendapatkan penghasilan untuk membantu kebutuhan sehari- hari.
Kenaikan harga ini disambut dengan rasa syukur oleh para petani jengkol di Patani. Mereka menilai lonjakan harga ini sebagai berkah setelah beberapa bulan terakhir menghadapi harga jual yang rendah. "Alhamdulillah, sekarang harga jengkol naik. Kami bisa mendapatkan hasil lebih banyak dari panen kali ini," seorang petani jengkol asal Talo.
Kenaikan harga jengkol disebabkan oleh terbatasnya pasokan akibat musim panen yang mulai berakhir, sementara permintaan di pasar tetap tinggi. Selain itu, kendala distribusi juga turut memengaruhi harga di tingkat pengecer. Dengan kenaikan harga ini, petani berharap dapat menutupi biaya produksi sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.