Mahatma Gandhi: Bapak Bangsa India dan Pejuang Non-Kekerasan Dunia

Minggu 04 May 2025 - 08:00 WIB
Reporter : Bacakoranradarseluma
Editor : Adi Trio Setiawan

koranradarseluma.net - Mohandas Karamchand Gandhi, yang lebih dikenal dengan julukan Mahatma Gandhi, lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India. Ia berasal dari keluarga yang cukup terpandang, dengan ayah yang menjabat sebagai pejabat pemerintah lokal dan ibu yang sangat religius. Sejak kecil, Gandhi sudah terpapar pada nilai-nilai moral dan keagamaan yang mendalam.

Gandhi melanjutkan pendidikan di London, belajar hukum di University College London. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Gandhi kembali ke India dan memulai karir sebagai pengacara. Namun, pengalamannya bekerja di Afrika Selatanlah yang mengubah pandangannya terhadap perjuangan untuk hak asasi manusia.

Pada tahun 1893, Gandhi pergi ke Afrika Selatan untuk bekerja sebagai pengacara. Di sana, ia menyaksikan diskriminasi rasial yang mengerikan terhadap orang-orang India dan kulit hitam. Kejadian-kejadian tersebut menginspirasi Gandhi untuk memulai perjuangan melawan diskriminasi menggunakan metode yang tidak kekerasan metode yang kelak dikenal sebagai Satyagraha (perlawanan dengan kebenaran).

BACA JUGA:Cara Menjernihkan Air Keruh dan Berbau di Rumah

BACA JUGA:Makna, Sejarah dan Relevansi Hari Buruh di Era Modern

Gandhi memimpin gerakan untuk menuntut hak-hak orang India di Afrika Selatan, yang melibatkan pemogokan dan boikot terhadap hukum-hukum diskriminatif. Pengalamannya di Afrika Selatan memberi Gandhi dasar kuat untuk melanjutkan perjuangannya di tanah airnya sendiri.

Pada tahun 1915, Gandhi kembali ke India, di mana ia segera menjadi pemimpin utama dalam perjuangan kemerdekaan India dari penjajahan Inggris. Gandhi berfokus pada strategi perlawanan tanpa kekerasan dan boikot massa, yang bertujuan untuk melemahkan kekuasaan Inggris di India tanpa kekerasan fisik.

Salah satu momen paling ikonik dalam perjuangan ini adalah Salt March (1930), ketika Gandhi memimpin ribuan orang India berjalan sejauh 240 mil untuk memprotes pajak garam yang diberlakukan oleh pemerintah kolonial Inggris. Aksi ini tidak hanya menggugah rasa nasionalisme India, tetapi juga mendapatkan perhatian internasional terhadap perjuangan India untuk kemerdekaan.

Gandhi percaya bahwa ahimsa atau prinsip tidak melakukan kekerasan adalah cara terbaik untuk melawan penindasan. Ia menekankan bahwa kekerasan hanya akan menghasilkan lebih banyak kekerasan, dan hanya dengan kasih sayang dan pengorbanan yang murni, kedamaian dapat tercipta.

Prinsip ini tidak hanya diterapkan dalam perlawanan terhadap penjajah Inggris, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Gandhi memimpin dengan memberi contoh, sering kali melakukan puasa sebagai bentuk protes damai atau untuk menekan kelompok yang terlibat dalam kekerasan.

BACA JUGA:Soekarno: Sang Proklamator yang Mengubah Sejarah Indonesia

BACA JUGA:Optimalisasi Pekarangan Rumah, Mewujudkan Ruang Fungsional yang Nyaman dan Produktif

Perjuangan Gandhi membawa India menuju kemerdekaan pada 15 Agustus 1947, tetapi perjuangan ini tidaklah mudah. Perpecahan antara kaum Hindu dan Muslim menyebabkan terbentuknya dua negara terpisah, yaitu India dan Pakistan. Meskipun India merdeka, Gandhi merasa sangat terpukul dengan perpecahan yang terjadi.

Setelah kemerdekaan, Gandhi terus memperjuangkan persatuan bangsa dan perdamaian antara berbagai kelompok agama. Namun, hidupnya tragis berakhir pada 30 Januari 1948, saat ia dibunuh oleh seorang ekstremis Hindu yang tidak setuju dengan pandangan Gandhi tentang toleransi dan persatuan.

Meskipun begitu, warisan Gandhi tetap hidup. Prinsip tanpa kekerasan dan perjuangan damai yang ia ajarkan menjadi inspirasi bagi berbagai gerakan sosial dan politik di seluruh dunia. Tokoh-tokoh besar seperti Martin Luther King Jr. dan Nelson Mandela mengadopsi filosofi Gandhi dalam perjuangan mereka melawan diskriminasi dan penjajahan.

Mahatma Gandhi adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Dengan ahimsa dan Satyagraha, Gandhi menunjukkan bahwa perjuangan untuk keadilan dan kemerdekaan bisa dilakukan tanpa kekerasan. Selain sebagai Bapak Kemerdekaan India, ia juga menjadi simbol global untuk perdamaian dan pembebasan tanpa kekerasan.

BACA JUGA:Android dan Iphone, Bisa Bubuhkan Tanda Tangan Digital ke Doc PDF

BACA JUGA:Gaya Hidup Sehat Meningkatkan Kualitas Hidup, Ini Tips yang Perlu Diterapkan

Kategori :