Ketika kita berpuasa, tubuh memasuki proses yang disebut autofagi, di mana sel-sel tubuh membersihkan dan memperbaiki diri mereka sendiri. Selama autofagi, sel-sel tubuh membuang materi seluler yang rusak atau tidak diperlukan, termasuk protein yang tidak berguna atau toksin yang terakumulasi. Ini membantu meningkatkan efisiensi sel-sel tubuh dan memperbaiki kerusakan yang terjadi di tingkat seluler.
Selain itu, puasa juga merangsang sistem limfatik dan hati untuk mengeluarkan lebih banyak limbah dan toksin dari tubuh melalui proses detoksifikasi alami. Dengan demikian, puasa tidak hanya membantu membersihkan tubuh dari zat-zat berbahaya, tetapi juga membantu dalam meningkatkan fungsi organ vital seperti hati dan ginjal.
8. Memperbaiki Kualitas Tidur
Puasa dapat membantu memperbaiki kualitas tidur dengan mengatur ulang ritme sirkadian tubuh. Sirkadian adalah siklus alami yang mengatur waktu tidur dan bangun kita sepanjang hari. Puasa, terutama jika dilakukan dengan pola waktu tertentu seperti puasa intermiten dapat membantu sinkronisasi ulang ritme sirkadian tersebut. Menariknya, puasa juga dapat membantu dalam mengatur produksi hormon tertentu, seperti melatonin, yang bertanggung jawab atas pengaturan siklus tidur. Dengan demikian, orang yang berpuasa secara teratur sering melaporkan tidur yang lebih nyenyak dan pulih setelah periode puasa.
9. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Manfaat puasa juga berperan dalam meningkatkan ketahanan tubuh dengan memperkuat sistem imun. Selama puasa, tubuh memperbaiki dan meregenerasi sel-sel yang rusak, termasuk sel-sel imun.
Selain itu, puasa juga merangsang produksi sel-sel darah putih yang merupakan komponen penting dari sistem kekebalan tubuh. Dengan demikian, puasa secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit, serta mempercepat proses pemulihan saat sakit.
10. Memperbaiki Sel-Sel Tubuh yang Rusak
Salah satu manfaat penting puasa adalah kemampuannya untuk memulihkan dan meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak. Ketika seseorang berpuasa, tubuhnya mulai menggunakan sumber energi alternatif, seperti lemak dan keton, untuk memenuhi kebutuhan energinya. Proses ini tidak hanya membantu dalam pembakaran lemak, tetapi juga memungkinkan tubuh untuk mengalokasikan sumber daya tambahan untuk pemeliharaan dan perbaikan sel-sel.
Selama periode puasa, tubuh memicu proses yang dikenal sebagai autophagy, di mana sel-sel tubuh membersihkan dan mendaur ulang materi sel yang rusak atau tidak berguna. Autophagy ini memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan sel dan mencegah perkembangan berbagai penyakit degeneratif. Sebagai hasilnya, puasa dapat membantu dalam proses pemulihan tubuh secara keseluruhan dan memperpanjang umur sel.
11. Menjaga Kesehatan Kulit
Saat berpuasa, tubuh mengalami proses detoksifikasi di mana racun-racun dalam tubuh dapat dikeluarkan. Hal ini dapat membantu membersihkan kulit dari dalam, mengurangi kemungkinan timbulnya jerawat, dan mencerahkan kulit. Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan kadar air dalam tubuh, yang dapat membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit.