Koranradarseluma.net - Supaya bisa segera melakukan tindakan pengobatan, kamu tentunya harus tahu gejala atau ciri-ciri kanker serviks. Berikut ciri-ciri kanker mulut rahim stadium awal yang tidak boleh kamu abaikan:
1. Pendarahan abnormal pada vagina
Gejala awal kanker mulut rahim yang umum terjadi, yaitu pendarahan pada vagina saat sedang tidak menstruasi. Pendarahan yang terjadi bisa lebih banyak atau lebih sedikit dari menstruasi biasanya. Selain itu, pendarahan juga dapat terjadi pada wanita yang sudah menopause, atau terjadi ketika sedang berhubungan intim.
Bila ingin mengetahui gejala pendarahan abnormal yang berhubungan dengan kanker serviks, ini Ciri-Ciri Awal Munculnya Kanker Serviks. Ada beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kanker. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 7 Rekomendasi Obat Kanker yang Perlu Diketahui“.
2. Keputihan yang abnormal
Keputihan yang abnormal juga termasuk dalam gejala kanker serviks stadium awal. Ketika hal ini terjadi, tampilan warna lendir pada keputihan terlihat tidak biasa dan beraroma tidak sedap.
Selain itu, tekstur dan konsistensi cairan vagina juga terasa tidak biasa. Jika merasakan gejala ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk memastikan penyebabnya.
Fakta tentang Kanker Serviks Menurut WHO
1. Kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling umum diderita oleh wanita.
2. Pada tahun 2022, WHO memperkirakan 660.000 wanita didiagnosis menderita kanker serviks di seluruh dunia dan sekitar 350.000 wanita meninggal karena penyakit tersebut.
3. Kanker serviks jadi salah satu kanker yang paling berhasil diobati, asalkan dideteksi sejak dini dan ditangani secara efektif.
3. Nyeri ketika sedang berhubungan intim
Jika kamu mengalami rasa nyeri pada panggul saat berhubungan intim, kemungkinan itu merupakan gejala awal kanker serviks. Namun, gejala ini sebenarnya juga dapat terjadi karena penyakit lain, misalnya endometriosis atau mioma. Jika merasakan gejala ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan dan ginekologi untuk memastikan penyebabnya.