Selain itu, penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Gulma harus dihilangkan secara rutin agar tidak mengganggu proses penyerapan nutrisi oleh tanaman jagung.
Namun, tantangan dalam penanaman jagung tidak terlepas dari serangan hama dan penyakit. Hama seperti ulat grayak dan belalang sering menyerang tanaman jagung, sedangkan penyakit seperti bulai juga menjadi ancaman. Untuk mencegah kerusakan, petani dapat menggunakan pestisida nabati atau kimia sesuai dosis. Selain itu, rotasi tanaman juga membantu mengurangi risiko serangan hama.
Tahap terakhir adalah panen. Biasanya dilakukan setelah tanaman berumur 90-100 hari, tergantung pada varietasnya. Jagung siap panen ditandai dengan daun yang mulai mengering dan tongkol yang keras. Panen dilakukan dengan memetik tongkol dari batangnya secara manual atau menggunakan alat sederhana.
Penanaman jagung memerlukan perhatian di setiap tahapnya. Dengan persiapan yang baik, pemeliharaan rutin dan pengendalian hama yang tepat. Hasil panen yang maksimal dapat dicapai. Jagung tidak hanya menjadi sumber makanan utama, tetapi juga peluang ekonomi yang menjanjikan bagi petani. Dengan langkah-langkah yang terencana, pertanian jagung dapat terus berkembang untuk mendukung ketahanan pangan nasional.(ctr)