Kebijakan Populis Jadi Jurus Ampuh 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nur Hayati-koranradarseluma.net --
koranradarseluma.net – Tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran ternyata tidak lepas dari kebijakan populis. Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nur Hayati menjelaskan, kebijakan-kebijakan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat menjadi faktor utama tingginya respons positif tersebut.
"Kepuasan masyarakat ini didorong oleh program-program populis yang sangat dirasakan langsung oleh rakyat, seperti pemeriksaan kesehatan gratis dan penyediaan makanan bergizi gratis," ungkap Neni kepada Beritasatu.com, Kamis (23/1/2025).
Namun, Neni juga menyoroti bahwa ada kebijakan yang tidak hanya bersifat populer tetapi juga mengedepankan pembentukan karakter, seperti program “7 Kebiasaan Baik” yang diinisiasi oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti.
Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran tidak hanya berfokus pada program-program yang populer, tetapi juga memikirkan keberlanjutan pembangunan sumber daya manusia.
Kombinasi antara kebijakan populis yang dirasakan langsung dan program strategis yang bersifat mendasar inilah yang dinilai berhasil mengangkat tingkat kepercayaan dan kepuasan publik dalam waktu relatif singkat.
Meskipun demikian, Neni mengingatkan bahwa menjaga angka kepercayaan yang tinggi membutuhkan konsistensi dan peningkatan kinerja di berbagai sektor, terutama penegakan hukum.
Sebelumnya, survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik atas 100 hari kerja pemerintahan Prabowo dan Gibran mencapai angka 80,9%. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran menurut Lembaga Survei Nasional (LSN) juga tinggi.
Dari catatan yang dimiliki LSN, 87,5% masyarakat Indonesia puas dengan hasil kerja Prabowo-Gibran.
BACA JUGA:Alasan Publik Puas terhadap Kinerja Prabowo hingga Penipuan Deepfake
BACA JUGA:Prabowo Tegaskan Swasembada Pangan Akhir 2025 dan Seremonial Digelar Virtual demi Hemat Anggaran