5.000 Rumah di Seluma, Butuh Perhatian Khusus
Watimpres saat kunjungi Seluma--radarseluma.bacakoran.co
Bacoan Jemo Kito - H Muhammad Mardiono utusan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menyampaikan ada 5.000 unit rumah tak layak huni di Kabupaten Seluma yang perlu perhatian khusus.
Mardiono yang juga merupakan Plt Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengungkapkan pemerintah daerah Kabupaten Seluma sudah mengusulkan untuk program bedah rumah namun menurutnya ada beberapa kendala yang mengakibatkan usulan tersebut belum bisa diakomodir oleh pemerintah pusat.
"Ada 5.000 rumah yang memang harus mendapatkan perhatian khusus. Memang proposalnya sudah diajukan. Tetapi kita tahu bahwa dua tahun terakhir ini kita dalam pemulihan ekonomi dampak dari Covid-19.
Kemudian kita ada dampak lagi dengan El Nino. Tentu anggaran di pusat dialokasikan untuk hal-hal yang prioritas," kata Mardiono, kemarin.
BACA JUGA:Plt Ketua Umum DPP PPP, Prioritaskan Usung Kader PPP
BACA JUGA:Gara-gara Senggolan Saat Joget, Warem Talang Durian Telan Korban, Pengunjung Warem Tewas Ditikam
"Tetapi bukan berarti bedah rumah tidak menjadi perhatian. Kita akan mencoba untuk mendorong agar kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat Seluma yang terkait dengan alokasi dari pusat kita akan mendorong percepatan dan peningkatan," sambungnya.
Dikatakan Mardiono itu merupakan komitmen dari dirinya pribadi dan sudah menjadi tugasnya sebagai utusan Presiden RI.
Berdasarkan keterangan Mardiono usai melakukan pertemuan dengan Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE dan Wakil Bupati Seluma, Drs. Gustianto dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma.
Ia mencatat ada beberapa point penting yang masih menjadi kendala di Kabupaten Seluma, diantaranya infrastruktur jalan, listrik, hingga blankspot sinyal internet.
Menurutnya, apabila nantinya infrastruktur dapat terpenuhi, maka tentunya akan berdampak positif terhadap keuntungan sektor pertanian. Namun jika akses jalan buruk, maka cost yang dikeluarkan oleh petani untuk mengangkutnya ke pasar tentu lebih besar, sehingga berdampak terhadap kenaikan harga.
Sedangkan terkait sinyal juga perlu ditindaklanjuti, karena sinyal merupakan faktor kunci dalam menjalin komunikasi. Maka dari itu akan ia upayakan sehingga sesama individu maupun kelompok di Kabupaten Seluma dapat berkirim pesan tanpa ada kendala.
Termasuk problem listrik, karena saat ini biaya listrik dari PT PLN dikeluhkan warga karena cukup tinggi, sedangkan opsi untuk menggunakan minyak sebagai alternatif menghidupkan listrik (genset) juga cukup tinggi. Serta saat ini masih banyak rumah di Kabupaten Seluma belum teralirkan arus listrik.