Lestarikan Adat, Sedekah Jambar Petunggu Dusun
Tuau Dusun Rusin Saat Pimpin Ritual di Halaman Rumah Cekang Salah Satu Warga di Desa Pagar Dewa Kota Manna Bengkulu Selatan Atas Nama Cekang--
Koranradarseluma.net - Sedekah Jambar nasih kuning Petunggu Dusun di Desa Pagar Dewa Kota Manna, Selasa (17/12/2024) merupakan budaya zaman dahulu kala yang berasal dari budaya masyarakat hasil peninggalan nenek moyang terdahulu, dan merupakan budaya temurun, dan peninggalan para Raden dan para petunggu dusun.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Sekda BS Sukarni Monitoring Pasar Kutau
Sedekah Petunggu Dusun tidak dimunapik merupakan tradisi unik dengan khasanah Budaya lama, dan alasan diadakannya sedekah tunggu dusun memohon keberkahan pada Tuhan Yang Maha Esa, mempererat silahturahmi masyarakat Desa, melestarikan kebudayaan, adat tradisi nenek moyang terdahulu. Hal ini disampaikan Rusin (70) Tuau Dusun, warga Desa Pagar Dewa Kota Manna Bengkulu Selatan, Selasa (18/12/2024).
BACA JUGA:Tahun 2025, Pemkab Seluma Tiadakan Honorer Baru, Honorer yang ada Jadi PPPK Paruh Waktu
Dikatakan Rusin, sedekah Petunggu Dusun diadakan setiap tahun berdasarkan kesepakatan bersama, yakni ritual diadakan nasi Jambar kuning, nasi lemak, jambar beras ketan hitam, lemang, jeruk nipis. "Sedekah Petunggu Dusun sebagai upaya melestarikan budaya, dan dilaksanakan setiap tahun. Mempersatu mengharuskan kegiatan supaya lebih antusias dengan mengundang para anak-anak dan para kuala muda, sehingga kegiatan ini terus dilestarikan,"ucap Rusin.
Ia berharap betul kegiatan ritual sedekah Petunggu Dusun bisa terus dilestarikan dan ada perkembangan/penerus. Sebagai penerus melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah para generasi mudah anak cucung yang masih memiliki keturunan para nenek moyang terdahulu.