Petani Sawit Tidak Keluhkan Harga, Tapi Hasil
Petani masih mengelukan hasil produksi sawit--radarseluma.bacakoran.co
AIR PERIUKAN - Saat ini sudah mulai memasuki musim hujan, kemungkinan ini kabar baik bagi petani sawit atau petani lainnya yang sangat membutuhkan air untuk pertumbuhan.
Karena saat musim hujan tiba petani yakin bakal buah sawit akan berhasil jadi buah, diketahui saat ini kondisi petani sawit meradang karena hasil buah sawit mengalami penurunan sejak beberapa bulan belakang tepatnya fenomena El Nino melanda, yang mana Kabupaten Seluma dilanda musim panas yang panjang sehingga tanaman sawit sepertinya terkena dampak, bakal buah sawit banyak kering dan busuk karena kekurangan asupan air.
BACA JUGA:Buah Sawit Trek, Penghasilan Petani Turun 60 Persen
Jadio Pugantara, Petani Sawit asal Desa Lawang Agung Kecamatan Air Periukan membenarkan bahwa musim panas beberapa bulan lalu salah satu penyebab turunnya penghasilan sawit, yang mana dalam 1 Hektare kebun sawit saat normal hasilkan 1-1.5 ton kini hanya 400 kg setiap kali panen, Minggu (28/1).
" Iya kini sudah musim hujan, semoga saja bakal buah akan jadi. Kalau sebelumnya bakal buah tidak ada jadi, malahan kering dan membusuk, Kemungkinan saja hal tersebut dikarenakan musim panas beberapa bulan terakhir. Kalau saat ini bakal buah semangka dah muncul, kalau musim hujan biasanya akan berhasil" jelas Pugan.
Sementara itu, untuk harga sawit per kilogram nya tidak ada keluhan dari masyarakat khususnya petani, karena kini harga di petani sudah Rp 2 ribuan per kg. Petani memperidiksi sawit kembali normal dibulan Agustus 2024.
" Kalau melihat dari bakal buah saat ini, kemungkinan memasuki Agustus atau akhir, buah sawit akan kembali normal. Untuk harga sendiri aman-aman saja terus mengalami kenaikan, walaupun turun tidak lama naik lagi walau tidak banyak kenaikannya" jelasnya. (ndo)