Ada Miras, Prostitusi dan Penusukan di TWK, Pol PP Seluma Perketat Patroli
miras, kriminal hingga dugaan prostitusi di TWK--Koranradarseluma.net
Koranradarseluma.net - Pasca dua kejadian penusukan yang terjadi di kawasan Taman Wisata Kota (TWK) Kota Tais. Saat ini Pemkab Seluma melalui Badan Pol PP dan Damkar akan memperketat patroli ke sejumlah objek wisata. Serta akan membubarkan jika ada kerumunan atau kegiatan pemuda yang masih nongkrong pada sampai larut malam. Apalagi sembari meminum minuman keras.
Plt Kepala Badan Pol PP dan Damkar Yuyun Afrianto melalui Kabid Keamanan dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP, Herri Juliadi mengatakan, sebelumnya patroli rutin memang selalu dilakukan oleh Pol PP Seluma setiap Minggu. Terutama pada saat Sabtu malam dimana aktifitas masyarakat dimalam hari lebih banyak dibanding hari biasanya.
Namun beberapa waktu belakangan memang tidak dilakukan lantaran fokus melakukan pengamanan dan menjaga kondusifitas menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Seluma.
"Informasi kejadiannya sudah kami dapatkan, meskipun proses hukumnya telah berjalan oleh kepolisian ataupun sudah damai secara kekeluargaan. Namun kami akan tetap mulai patroli rutin, terhitung pekan depan," tegas Herri Juliadi.
Disampaikan Herri, kemungkinan intensitas dan jangkauan patroli akan lebih luas daripada biasanya. Hal ini untuk menjaga kenyamanan dan ketenangan Kabupaten Seluma dalam melakukan aktifitas di malam hari.
Jika biasanya patroli rutin dilakukan sekali atau dua kali dalam seminggu, kemungkinan akan dilakukan dua atau tiga kali dalam seminggu. Adapaun sasarannya dititik yang ramai tempat masyarakat nongkrong maupun tempat yang kerap disalahgunakan di seputaran Kota Tais.
Mulai dari taman patung kuda, taman wisata kota, Simpang 6 Tais, Komplek Pemkab Seluma, taman kuliner, Alun Alun Tais dan beberapa titik rawan lainnya.
"Masih banyak masyarakat yang kurang kesadaran akan bahaya minuman keras, bahkan diantaranya pelajar. Padahal banyak aksi kriminal terjadi akibat pengaruh dari minuman keras, inilah bentuk penetrasi yang akan kita lakukan untuk menekan jumlahnya," pungkas Herri Juliadi.