Prabowo, Gelar Sidang Kabinet Paripurna, hingga Partisipasi Rendah pada Pilkada 2024
Prabowo--radarseluma.bacakoran.co
Heddy juga meminta KPU untuk mematuhi keputusan ini dalam waktu paling lama tujuh hari setelah putusan dibacakan.
4. Puan Maharani: PDIP Menang di 19 Kabupaten dan Kota di Jateng
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menyebut pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, PDIP menang di 19 kabupaten dan kota di Jawa Tengah (Jateng). Namun, dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng 2024, pasangan calon yang diusung oleh PDIP Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) kalah melawan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
“Sampai saat ini PDIP di Jateng sudah bisa menang di 19 kabupaten/kota dari 35 kabupaten/kota di Jateng. Memang apa pun menjadi evaluasi internal PDIP, tetapi kami tetap semangat walaupun pilgub belum berhasil bisa memenangi kembali Pilgub Jateng," jelasnya di Semarang, Senin (2/12/2024).
Kemenangan PDIP di beberapa wilayah di Jateng, diakui Puan merupakan hasil gotong royong dari seluruh kader dan rakyat Jateng yang sudah memilih pemimpin di kabupaten/kota di masing-masing dan tetap mendukung PDIP.
5. Partisipasi Pemilih Rendah pada Pilkada 2024, Bima Arya Sebut Masyarakat Jenuh
Isu politik terkini lainnya adalah respons Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya terkait adanya dugaan rendahnya tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024. Kendati masih menunggu data partisipan pemilih Pilkada 2024 secara resmi dari KPU, Bima mengakui adanya kecenderungan penurunan jumlah partisipan pemilih yang diduga karena masyarakat jenuh.
"Ya, memang masih kita tunggu data dari teman-teman KPU secara keseluruhan. Memang di beberapa daerah terlihat sekali menunjukkan angka yang berbeda, yang lebih rendah. Memang ada tren, sebetulnya Pilkada 2024 ini lebih rendah daripada pilpres atau tidak," katanya saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/12/2034).
Bima menyebutkan ada berbagai faktor yang menyebabkan masyarakat enggan melaksanakan hak pilihnya dalam Pilkada 2024. Ia menyoroti, jarak waktu yang dekat antara pilpres dengan pilkada, bisa jadi penyebab kejenuhan masyarakat