Radar Seluma.Bacakoran,co

10 Perwakilan SD, Ikuti Festival Permainan Anak

Kabid SD Dikbud Bengkulu Selatan, Zero Kurniawan,SE Saat Serahkan Piala Bagi Pelajar Berhasil Menggapai Juara Festival Permainan Anak--

 

 

Koranradarseluma.net - Festival Permainan Anak di Kabupaten Bengkulu Selatan, diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VII Provinsi Bengkulu dan Lampung yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Selatan, kegiatan ini mengusung Tema "Memaknai Arti Pahlawan Bagi Generasi Penerus Bangsa"melibatkan peserta dari 10 (sepuluh) perwakilan Sekolah dasar (SD) yaitu, SD Negeri 2 BS, SD Negeri 4 BS, SD Negeri 9 BS, SD Negeri 16 BS, SD Negeri 21 BS, SD Negeri 38 BS, SD Negeri 73 BS, SD Negeri 84 BS, SD Negeri 96 BS, dan SD Negeri 101 BS, dari 11 Kecamatan se-Kabupaten Bengkulu Selatan, satu sekolah mengirimkan 30 Siswa dan Siswi sebagai peserta dengan total keseluruhan mencapai 300 peserta dilaksanakan pada Selasa (5/11/2024) tuntas dilaksankan.

BACA JUGA:Terima 2000 Pasang Buku Nikah, Stok di Kemenag Seluma Aman Hingga 2025

 

Hal ini disampaikan Kabid SD Dibidang Bengkulu Selatan, Zero Kurniawan,SE. Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan di Pasal 5 terdapat 10 OPK (Objek Pemajuan Kebudayaan) salah satunya yaitu Olahraga Tradisional (Permainan Tradisional). "Olahraga tradisional adalah permainan rakyat yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang menggabungkan unsur fisik, seni, dan budaya.

BACA JUGA:2025 Gedung Kantor Baru Kejari Seluma Dibangun, Anggaran Rp 15 Miliar

 

 

Olahraga tradisional berkembang dari kearifan lokal masyarakat zaman dahulu untuk menjaga kesehatan, melatih keterampilan, dan sebagai hiburan,"ujar Zero.

 

Zero mengakui olahraga tradisional memiliki nilai-nilai sosial, budaya, dan spiritual masyarakat di berbagai daerah di Indonesia."Dengan mempertahankan dan menghargai olahraga tradisional, masyarakat turut melestarikan sejarah dan identitas budaya. Seperti contoh olahraga tradisional yaitu Engrang, Hula Hoop, Bakiak, Tarik Tambang, dan Terompah Batok Kelapa,"pungkas Zero.

 

Zero menambahkan festival permainan Tradisional dalam rangka mengkampanyekan aktivitas fisik khususnya bagi pelajar Sekolah Dasar dan  boleh jadi merupakan bagian pelestarian tradisi khas Indonesia yang merupakan warisan budaya lokal yang dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi emas anak Indonesia. Yang mana permainan ini dapat mengasah fisik dan kreativitas, serta dapat menanamkan pendidikan karakter sejak dini, guna menyiapkan generasi emas untuk meneruskan perjuangan negeri ini ke depan.

Tag
Share