Tak Kunjung Disentuh Pembangunan, Warga Lubuk Telentang, Keluhkan Kondisi Jembatan Rusak
Jembatan Lubuk Terentang--radarseluma.bacakoran.co
Koranradarseluma.net - Dengan kondisi jabatan yang saat ini telah mengalami kerusakan parah. Membuat warga Desa Lubuk Telentang, Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Pada saat ini sangat mengeluhkan kondisi akses jembatan yang saat ini telah mengalami kerusakan parah.
Terlebih lagi, jembatan yang saat ini telah mengalami kerusakan parah tersebut. Merupakan salah satu akses yang digunakan oleh masyarakat. Bahkan jalur vital bagi masyarakat untuk keluar masuk desa. Pada saat ini kondisi jembatan telah mengalami kerusakan parah. Dengan hanya menyisakan papan yang sudah mengalami lapuk dan berlobang yang sangat berbahaya bagi pengendara motor ataupun pengendara mobil.
Terkait dengan hal tersebut, Kepala Desa Lubuk Terentang, Sartono mengatakan, jika banyak warga yang telah mengalami keterlambatan saat berangkat bekerja atau menjalani aktivitas ke luar desa. Hal tersebut dikarenakan kondisi jembatan yang tidak memadai.
"Beberapa tahun terakhir ini, kondisi jembatan sudah mengalami rusak parah. Jelas ini menjadi kendala serius bagi kegiatan sehari-hari warga," sampainya.
Dirinya juga mengatakan, jika jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses bagi warga Desa Lubuk Terentang dan Desa Talang Kebun menuju jalan lintas luar. Meskipun upaya pengajuan proposal ke Pemerintah kabupaten (Pemkab) Seluma telah dilakukan berkali-kali. Namun, respon yang diharapkan belum juga diterima atau direalisasikan oleh Pemkab Seluma.
"Kalau untuk proposal, sudah beberapa kali kita ajukan ke Pemkab Seluma. Namun sampai saat ini belum ada jawaban, apalagi realisasinya," tegasnya.
Pihak desa kerap berinisiatif untuk melakukan perbaikan kondisi jembatan secara swadaya. Lantaran tak ada respon perbaikan dari Pemkab Seluma. Bahkan, masyarakat telah mengadakan gotong royong untuk memperbaiki jembatan sebanyak tiga kali dalam tahun 2024 ini.
Namun, kerusakan kembali terjadi akibat alat berat yang melintas untuk proyek jalan di sekitar wilayah tersebut. Kondisi jembatan kembali mengalami kerusakan saat adanya alat berat yang melintasi jembatan yang hanya dilakukan perbaikan secara swadaya dan gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat.
"Untuk tahun ini saja sudah ada tiga kali kita lakukan perbaikan secara swadaya. Hanya saja, jembatan kembali mengalami kerusakan karena adanya alat berat yang melintasi jembatan," terangnya.
Ditambahkannya, jika adanya kesulitan dalam melakukan pembangunan pada jembatan. Yakni pada lahan di dekat jembatan yang statusnya milik pihak perusahaan tambang yang dulunya beroperasi di wilayah ini.
"Semua hal tersebut telah disampaikan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Seluma dan kami berharap pemerintah dapat memfasilitasi pengalihan tanah dekat jembatan menjadi milik Pemda agar pembangunan dapat segera dilaksanakan," pungkasnya