Masa Panen, Harga Beras di Pasaran Masih Tinggi
Beras premium--radarseluma.bacakoran.co
Koranradarseluma.net - Walau saat ini masuk masa panen, namun harga beras belum turun. Harga beras masih belum stabil. Hingga sekarang ini dengan harga masih tinggi tentu terdampak di pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Saat ini harga beras dalam satu kaleng atau 15 Kg harga masih Rp 215, sedangkan harga sebelumnya dalam satu 15 Kg harganya harga Rp 150.000, kenaikan harga beras dari harga sebelumnya mencapai 30 persen.
Disampaikan salah satu pedagang warung nasi warga Bunut Tinggi Sarina dikonfirmasi kemarin (10/10) dirinya membeli beras di pasar dua hari lalu harga yang cukup tinggi.
''Harga beras masih tinggi. Belum ada turun. Walau masuk masa panen. Kami pedagang kecil tidak berkembang juga pendapatan sangat minum,''ujarnya.
Dampak kenaikan harga beras ini membuat usaha warga seperti warung nasih menjerit.
Menurutnya kenaikan harga beras menjadi isu yang meresahkan bagi banyak masyarakat, terutama warga yang bergantung pada beras sebagai makanan pokok.
Harga beras yang terus naik dapat berdampak ekonomi masyarakat, terutama dalam hal daya beli dan standar hidup yang tidak sesuai.
Banyak keluarga mengeluh dengan harga beras yang semakin naik
membuat biaya hidup menjadi lebih tinggi, sehingga mengurangi daya beli untuk kebutuhan lainnya. Kenaikan harga beras juga dapat memicu mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.
Hal ini dapat membuat harga barang dan jasa lainnya juga naik, sehingga membebani masyarakat dengan biaya tambahan.
Kenaikan harga beras, pemerintah dan lembaga terkait perlu mengambil langkah yang tepat. Untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup dan stabil di pasaran, serta memberikan subsidi atau bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Pemerintah juga dapat meningkatkan program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk membantu masyarakat yang terdampak. Dengan harga semboko ini terus naik maka kebutuhan akan semakin sulit.