Radar Seluma.Bacakoran,co

Rembuk Stunting, Bahas Masalah Gizi Anak dan Tumbuh Kembang Anak

Stunting--radarseluma.bacakoran.co

Koranradarseluma.net - Pemerintah Desa Pagar Banyu Kecamatan Ulu Talo terus berupaya dalam menangani masalah stunting. Penanganan terus diperkuat melalui kegiatan Rembuk Stunting ini pihak desa kerja sama dengan pihak puskesmas dan para kader. Rembuk ini membahas berbagai isu terkait kesehatan dan gizi anak. 

Disampaikan Kades Pagar Banyu Kades Wentar dikonfirmasi kemarin (10/10),  kegiatan pada hari ini untuk rembuk stunting guna melakukan pencegahan terkait kesehatan anak masih menjadi tantangan serius karena dampaknya terhadap tumbuh kembang anak, terutama di masa 1.000 hari pertama kehidupan, sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

Dalam rembuk ini, para pemangku kepenting dari berbagai sektor seperti pemerintah, lembaga kesehatan, hingga komunitas masyarakat, berkumpul untuk mencari solusi guna menurunkan angka stunting di wilayah.

Fokus utama pembahasan adalah pentingnya pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang bagi ibu hamil dan balita, akses ke air bersih dan sanitasi yang baik.

Menteri Kesehatan mengungkapkan bahwa stunting berdampak pada tinggi badan anak, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak, yang bisa menghambat kemampuan belajar dan produktivitas di masa depan. Memastikan anak tumbuh sehat dan cerdas.

Agenda utama dalam rembuk ini adalah meningkatkan akses pelayanan kesehatan di daerah terpencil serta memberikan penyuluhan kepada keluarga mengenai pentingnya gizi dalam pertumbuhan anak.

Diharapkan penurunan stunting dapat tercapai. Program ini juga melibatkan peran aktif masyarakat dalam memastikan pola asuh dan pemberian nutrisi yang tepat kepada anak-anak mereka.

Dengan kerja sama antara pemerintah, dan keluarga, diharapkan anak Idapat tumbuh lebih sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.

Rembuk Stunting kali ini, berbagai pihak sepakat bahwa kolaborasi antar sektor adalah kunci utama untuk mencapai penurunan angka stunting.

Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, sehingga perlu melibatkan berbagai pihak untuk memastikan penanganan masalah gizi dapat berjalan efektif. Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor.

"Ini bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga menyangkut pendidikan, lingkungan, dan kesejahteraan sosial," tutupnya.

Tag
Share