Dampak Pernikahan Dini Dalam Kesehatan Dan Sosial
Ilustrasi stop pernikahan dini --
Koranradarseluma.net - Membahas akan pernikahan dini. Pernikahan dini menjadi salah satu isu sosial yang mendesak di Indonesia, dengan dampak yang luas dan signifikan bagi individu dan masyarakat. Fenomena ini yang merujuk pada pernikahan yang dilakukan oleh individu sebelum mencapai usia 19 tahun. Sering kali membawa konsekuensi serius yang perlu diperhatikan.
Seperti dalam kesehatan jasmani yang terancam, merupakan salah satu dampak paling mencolok dari pernikahan dini adalah risiko kesehatan fisik yang tinggi. Remaja yang menikah pada usia muda berisiko mengalami komplikasi serius saat kehamilan dan persalinan.
Kondisi fisik yang belum sepenuhnya matang, dapat menyebabkan masalah. Seperti kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah, yang berpotensi membahayakan nyawa ibu dan anak.
Dalam kesehatan mental yang terabaikan. Selain dampak fisik, pernikahan dini juga berdampak negatif pada kesehatan mental. Dimana, remaja yang terpaksa menikah muda sering menghadapi tekanan emosional yang berat, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental. Seperti depresi dan kecemasan.
Hal tersebut dipengaruhi oleh tanggung jawab yang besar di usia yang masih muda, dapat membuat mereka merasa terjebak dan kehilangan kesempatan untuk menikmati masa remaja mereka.
Tak hanya itu saja, pernikahan dini juga berdampak bagi isolasi sosial dan perilaku berisiko. Pernikahan dini sering kali mengakibatkan isolasi sosial. Remaja yang menikah muda mungkin kehilangan kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman sebaya, yang dapat memperburuk kondisi mental mereka.