Radar Seluma.Bacakoran,co

Lubuk Nyarai, Padang, Miripi Lubuk Supit, Manna

Nyarai--radarseluma.bacakoran.co

Koranradarseluma.net - Objek wisata Lubuk Nyarai berada di Nagari Salibutan, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat "menyerupai Lubuk Supit Manna' berlokasi di tengah hutan berhasil disulap menjadi wisata. Layaknya efek domino, warga sekitar sudah banyak beralih profesi sebagai pemandu wisata.

Sejak dibuka pada tahun 2013, jumlah kunjungan ke objek wisata Lubuk Nyarai terus naik hingga tahun 2014.

Air Terjun Lubuk Nyarai berada di kawasan Hutan Gamaran dulunya merupakan Hutan Lindung Bukit Barisan I, namun kini statusnya berubah menjadi hutan nagari (desa) setelah mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Hutan yang memiliki luas 2.800 hektare kini dikelola Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) Nagari Salibutan dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nyarai.

Kendati masih ada yang melakukan aktivitas pembalakan liar, jumlahnya sedikit atau tidak semasif seperti di awal ia merintis objek wisata itu. Kini, pada umumnya warga menebang kayu untuk kebutuhan pribadi, bukan untuk cukong atau diolah secara besar-besaran.

Wisatawan ditawarkan paket Pohon Asuh. Bibit tanaman diberikan dan setelah ditanam dipasang barcode di pohon tersebut sebagai penanda pohon itu milik dari si penanam.

Pemerintah setempat juga memprioritaskan pembangunan akses jalan ke kawasan ekowisata Lubuk Nyarai termasuk pembangunan gerbang. Semua dilakukan untuk menggaet lebih banyak wisatawan mancanegara datang ke Nyarai.

Ekowisata Nyarai terpilih sebagai 75 desa wisata terbaik di Indonesia pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Terpilihnya Nyarai memberi dampak positif pada percepatan pengembangan desa wisata di antaranya pembenahan dan evaluasi desa wisata agar menjadi lebih baik.

Daya tarik ekowisata Nyarai Hutan Gamaran adalah Air Terjun Nyarai dengan lubuknya yang asri. Secara geologi, kolam di Nyarai terbentuk secara alami dengan adanya fenomena breksi yaitu pusaran air yang menggerus dinding kolam jutaan tahun lalu.

Selain Air Terjun Nyarai, pengunjung bisa menikmati spot-spot lain di sepanjang perjalanan. Perjalanan yang normalnya sekitar dua jam bisa lebih lama jika ditambah dengan menikmati keindahan lubuk, flora serta fauna yang ada.

Pengunjung akan disajikan nuansa sungai berpasir dengan lubuknya yang hijau dan dinamai Lubuk Ngungun. Perjalanan ke titik ini masih landai melewati areal pesawahan. Di Lubuk Ngungun pengunjung bisa mandi dan berenang dengan meloncat dari atas batu berukuran besar.

Pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menuju Lubuk Batu Tudung. Untuk mencapai lokasi ini pengunjung harus menyiapkan tenaga lebih karena medan jalan yang mulai curam, dan berbatu. Apabila hujan, perjalanan akan lebih sedikit menantang.

Tidak hanya medan jalanan yang terbilang cukup menantang, di sepanjang perjalanan pengunjung juga mesti bersiap-siap karena akan ditemui banyaknya pacet atau lintah. Hal itu menandai pengunjung sudah memasuki kawasan hutan atau gunung. Untuk mengurangi serangan pacet, pengunjung disarankan untuk tidak sering berhenti di perjalanan

Tag
Share