Pasang Bubu Penangkap Ikan, Warga Jambat Akar Seluma Dikabarka Hilag di Sungai Ulu Talo
--
ULU TALO - Warga Desa Pagar Banyu Kecamatan Ulu Talo Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu dibuat gempar, dengan informasi adanya kabar orang hilang. Yang mana korban yang dikabarkan hilang diketahui bernama Arsin (66) seorang petani warga Desa Jambat Akar, Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM). Dikabarkan hilang, usai pamit kepada keluarganya (Klek), untuk memasang bubu penangkap ikan disungai yang berada didaerah Desa Pagar Banyu, Kecamatan Ulu Talo. "Iya, kita sudah menerima laporan atas kejadian tersebut. Saat ini kita masih menuju ke lokasi, untuk melakukan pencarian," sampai Kapolres Seluma, AKBP Arif Eko Prastyo, SIK MH melalui Kapolsek Talo, Iptu Mohammad Haryanto, SSos saat dikonfirmasi Radar Seluma.
Dikatakan Kapolsek Talo, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga. Kronologi kejadian tersebut telah terjadi pada Rabu (3/1) sore. Bermula pada sore itu sekitar Pukul 15.00 wib. Korban (Arsin) berpamitan dengan keluarganya (Klek) untuk memasang bubu penangkap ikan disungai yang berada didaerah Desa Pagar Banyu, Kecamatan Ulu Talo. Dimana diketahui, jika mereka berdua membuka kebun di daerah Ulu Talo. Hanya saja, saat itu korban tak kunjung pulang. Hal tersebut sontak, setelah beberapa menit lantaran korban tak kunjung pulang. Membuat Klek menyusul memasang bubu ikan dan sesampainya di sungai, Klek tidak melihat korban.
BACA JUGA:Satu Keluarga Dilarikan Ke RSUD Tais, Diduga Keracunan Jamur
"Ceritanya korban pamit ingin memasang bumbu penangkap ikan disungai. Hanya saja saat disusul ke lokasi oleh Klek, korban tak ada. Hingga saat ini korban pun tak kunjung pulang," terangnya. Atas kejadian tersebut, membuat keluarga korban panik dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak perangkat desa dan pihak Kepolisian Polsek Talo. Kejadian tersebut baru dilaporkan pada Jumat (5/1) lantaran korban tak kunjung pulang ke pondok dan tak tau keberadaannya. "Kita baru mendapatkan laporan hari ini (Jumat) dan kita langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pencarian," tegasnya.
Kapolsek Talo juga menambahkan, jika lokasi tempat hilangnya korban berada di area perkebunan. Dengan kondisi sulit untuk dijangkau, bahkan tidak bisa di lalui oleh kendaraan bermotor. Untuk menuju ke lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) hanya bisa di lalui dengan berjalan kaki yang harus menempuh waktu selama kurang lebih 6 Jam.
Bahkan hingga saat ini, pihak Kepolisian Polsek Talo dan masyarakat bersama keluarga masih terkendala hujan lebat dalam proses pencarian korban. Hal tersebut membuat pihak Kepolisian Polsek Talo dan masyarakat desa sedang menunggu team SAR dan Tagana dari Kota Bengkulu, untuk ikut serta melakukan pencarian terhadap korban. "Pencarian terkendala hujan deras. Kita masih berteduh di rumah warga, sembari menunggu tim SAR dan Tagana dari Kota Bengkulu," pungkasnya.(ctr)