Audit Kasus Stunting Tahap I di Kecamatan Seginim

Reporter: Muchtar Ilyas |

Editor: Zeni Sesnita |

Kamis , 29 Aug 2024 - 10:05

Petugas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Intervensi Terhadap Ibu Hamil Yang Berusia Muda, Memberikan Bantuan Makanan Bergizi--

audit kasus stunting tahap i di kecamatan seginim                             
 
 
bacoan jemo kito - pemerintah kabupaten (pemkab) bengkulu selatan melalui tim percepat penurunan stunting (tpps)  menggelar audit kasus stunting (aks) tahap i kabupaten bengkulu selatan, di kecamatan seginim, kemarin (26/8/20224). yang mana kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh tpps bengkulu selatan yang didampingi, dr. erni, dr.darsono, dinkes, dpmd, diskominfo, camat, puskesmas kecamatan seginim, dan kader posyandu desa.
baca juga:25 anggota dewan bengkulu selatan dilantik
 
 
"audit kasus stunting ini akan dilaksanakan selama 2 hari, tanggal 26-27 agustus, kegiatan tersebut bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa,"ungkap kepala dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana (dppkb) dan perlindungan anak bengkulu selatan, ferry kustiawan,se.
baca juga:imbas adu jotos dengan penonton, darwin nunez dilarang tampil 5 pertandingan
 
 
pada kegiatan tersebut tpps langsung turun melakukan secara bersama- bersama intervensi terhadap ibu hamil yang berusia mudah, dan memberikan bantuan berupa makanan bergizi seperti telur dan susu untuk mendukung tumbuh kembang mereka.
 
"dengan adanya kegiatan tersebut berharap semua rangkaian proses audit kasus stunting yang telah dilaksanakan dapat mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya stunting sehingga pemerintah daerah dapat melakukan kebijakan-kebijakan yang tepat sehingga kasus serupa dapat dicegah,"pungkas ferry.
 
 
ia menambahkan dalam rembuk stunting merupakan salah satu tahapan yang penting dan wajib dilaksanakan dalam rangka korvegensi perencanaan stunting. "kunci pencegahan kasus stunting adalah perhatian kepada ibu hamil dan balita di bawah 2 tahun. perlu diupayakan secara kesinambungan dalam memenuhi gizi spesifik dan gizi sensitif yang memerlukan keterpaduan lintas sektor. untuk mewujudkan hal ini diperlukan intervensi, perhatian dan kehadiran pemerintah daerah dan berbagai elemen. bila abai terhadap anak-anak, maka akan terjadi gizi buruk dan pada akhirnya menyebabkan stunting. oleh sebabnya, asupan gizi menjadi perhatian seluruh orangtua, jika ini rutin dilakukan maka anak akan jadi yang pintar dan sehat,"jelas ferry.
 
 
upaya lain yang harus dilakukan melalui pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi dan pemahaman secara baik serta kepedulian masing-masing individu. masyarakat juga mengoptimalkan peran dalam upaya menanggulangi stunting. "sangat dibutuhkan kesungguhan dan keseriusan antara pemerintah, pihak swasta, perguruan tinggi, masyarakat serta seluruh stakeholder secara bersama menurunkan masalah stunting,"demikian ferry.(yes)

Tag

# stunting

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Seluma 13 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan