Kol Goreng, Ternyata Tidak Layak untuk Kesehatan
Kol Goreng--radarseluma.bacakoran.co
Makanan yang digoreng, seperti kol goreng, akan menyerap lemak dari minyak. Karena itulah kol goreng tinggi kalori. Belum lagi jika dimakan bersamaan dengan lauk yang digoreng lainnya, seperti ayam, lele, tahu, tempe, dan jeroan. Konsumsi makanan berkalori tinggi seperti ini bisa menyebabkan berat badan melonjak drastis.
Berat badan berlebihan tidak baik untuk kesehatan. Jika terlalu gemuk, kamu akan mengalami kesulitan saat beraktivitas. Selain itu, berat badan yang tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko mengalami obesitas.
2. Memicu serangan jantung atau stroke
Seperti penjelasan di atas, mengonsumsi kol goreng secara berlebihan bisa meningkatkan risiko kamu mengalami obesitas. Nah, obesitas merupakan salah satu faktor risiko munculnya penyakit jantung.
Selain itu, banyak makan gorengan bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL. Kolesterol jahat bisa memicu pembentukan plak di pembuluh darah. Jika dibiarkan terus menerus, risiko terjadinya serangan jantung atau stroke akan meningkat.
3. Meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2
Umumnya, kol goreng digoreng menggunakan minyak kelapa. Nah, jenis minyak ini tinggi lemak jenuh. Selain bisa meningkatkan kolesterol, terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Menurut penelitian, seseorang yang mengonsumsi 4–6 porsi gorengan per minggu memiliki risiko 39% lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan orang yang jarang mengonsumsi gorengan.
4. Meningkatkan risiko munculnya kanker