Harga Tinggi, Tetapi Produksi Kopi Bubuk Lokal, Menurun
Kopi lokal--radarseluma.bacakoran.co
Bacoan Jemo Kito - Kenaikan harga kopi global yang terjadi pada saat ini. Menyebabkan harga kopi bubuk lokal mengalam lonjakan. Hal, berdampak juga pada produsen yang mulai menurunkan jumlah produksi.
Seperti salah satu produsen kopi bubuk lokal Padang Capo yang berada di Desa Sukamaju, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Terpaksa harus menurunkan jumlah produksinya. Sejak melonjaknya harga kopi atau bahan baku bubuk kopi.
"Kita optimis menaikan harga, sudah itu otomatis produksi kita menurun. Itu kendalanya di produksi," sampai Meta Rianti, salah satu karyawan pabrik kopi bubuk.
Sebelum kenaikan harga bahan baku kopi. Produsen mampu menghasilkan sekitar kurang lebih 200 kilogram kopi bubuk. Namun, pada saat harga kopi mengalami kenaikan.
Membuat jumlah kopi yang diproduksi menjadi berkurang. Dimana pada saat ini menjadi kurang lebih 100 kilogram perhari nya.
"Penjualan menjadi sangat menurun. Kalau kemarin normalnya di 200 kilogram perhari. Tapi kalau sekarang di 10/ kilogram perhari," ujarnya.
Tidak hanya itu saja, harga kopi bubuk yang dijual juga mengalami kenaikan. Dari harga semula sekitar Rp 95 ribu perkilogramnya. Pada saat ini menjadi kurang lebih Rp 120 ribu perkilogram nya.
Adapun sejak bulan Mei yang lalu. Harga kopi mentah dari petani mengalami kenaikan menjadi Rp 66 ribu rupiah. Dari harga semula yang berkisar Rp 53 ribu rupiah. Kenaikan harga kopi terjadi di dunia akibat gagal panen yang terjadi di Negara Brazil.