Tinggal Serumah dengan Pasien TBC, Wajib Konsumsi Obat
TBC--radarseluma.bacakoran.co
Bacoan Jemo Kito - Dinas Kesehatan melalui Bidang P2P melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) ke Puskesmas Seluma Timur. Bimtek ini bertujuan untuk screaning atau deteksi dini penyebaran TBC.
Pasalnya di Kabupaten Seluma saat ini sudah 184 orang yang menderita TBC. Kabid P2P Dinkes Seluma Mazda, S.Km menyampaikan bagi lima orang yang pernah kontak dengan penderita TBC wajib dilakukan tes dahak.
Kemudian bagi yang pernah kontak tinggal satu rumah dengan pasien TBC maka wajib mengkonsumsi obat TBC terlepas positif atau negatif TBC.
"Khusus untuk TBC ini ada kaitannya juga dengan diabetes. Jadi hasil penelitian 10 dari penderita diabetes didapati 3 orang positif TBC.
Kemudian begitu juga sebaliknya dari 10 penderita TBC didapati 3 orang yang terkena diabetes.
BACA JUGA:Banyak Kaca Jendela Pecah di Balai Adat, Satpol-PP Seluma Amankan 7 Pemuda Tengah Mabuk Miras
BACA JUGA:Kooperatif, 7 Tsk Penyegelan Kantor Desa Dusun Baru Seluma Tak Ditahan
Gejala awal itu bisa diketahui kalau tiga hari berturut batuk berdahak, badan keringat terus siang malam, dan berat badan menurun maka ada baiknya cek dahak ke Puskesmas terdekat," kata Mazda, kemarin (13/6).
"Kemudian untuk keluarga yang pernah kontak dengan pasien tinggal dalam satu rumah itu wajib mengkonsumsi obat TBC walaupun hasil cek dahaknya negatif.
Bagi lima orang tetangga yang pernah kontak dengan pasien TBC juga diwajibkan cek dahak untuk menghindari penularan TBC," urainya.
Menurut Mazda, penyebab tingginya angka TBC di Seluma disebabkan kesadaran masyarakat untuk melakukan screaning yang kurang. Sehingga tanpa disadari TBC ini sudah menular ke orang lain."Kendalanya soal screaning.
Banyak yang tidak melakukan cek dahak dan kadang masih menduga hanya batuk flu biasa," jelasnya.
Selain melakukan Bimtek perihal TBC, Dinkes juga menyampaikan perihal penyakit menular lainnya seperti HIV. Kemudian khususnya untuk DBD juga perlu menjadi perhatian petugas Puskesmas.