Penghasilan Petani Turun, Dampak Hama Wereng dan Tikus
Lahan persawahan warga--radarseluma.bacakoran.co
Bacoan Jemo Kito - Penghasilan petani Padi mengalami penurunan signifikan hingga 25 persen akibat serangan hama wereng dan serangan tikus. Akibat serangan hama ini penanaman tidak serentak.
Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi petani setempat, mengingat tanaman mereka akan lebih potensial menjadi rusak dan produksi menurun drastis.
Sebagaimana diutarakan Ir. Marzuki saat dikonfirmasi Radar Seluma Kemarin (24/4). Ia mengatakan pada saat ini petani Padi mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan, namun demikian diharapkan para petani padi tetap optimal dalamm melakukan perawatan hingga hasil produksi tetap maksimal.
BACA JUGA:Setahun Diajukan, Permohonan Perbaikan RTLH ke Baznas Seluma Belum Terealisasi
BACA JUGA:Kasus Berlanjut, Sopir Tabrak Lari di Kunduran Diimbau Serahkan Diri
Kemudian kondisi cuaca yang tidak menentu turut memperparah masalah ini. Beberapa petani sudah mengalami kerugian besar karena tanaman mereka yang hancur akibat serangan hama dan tikus.
Diperparah kondisi cuaca. Hal ini juga mempengaruhi harga hasil produksi beras di pasaran, dimana ketersediaan beras menurun dan harga menjadi naik.
Petani minta kepada pemerintah untuk memberikan solusi terhadap masalah ini, seperti memberikan bantuan pestisida dan bantuan lainnya untuk membantu petani mengatasi serangan hama.
Antarpetani dan dukungan dari pemerintah setempat juga sangat diperlukan dalam menghadapi masalah ini. Program pelatihan dan penyuluhan mengenai praktik pertanian yang baik juga perlu terus didorong agar petani dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengelola lahan pertanian dengan baik. Diharapkan petani di wilayah Kabupaten Seluma melakukan pengawasan dan penanaman secara serentak. Untuk mencari solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah ini.
"Salah satu langkah yang dapat dilakukan dengan memperkuat sistem pengendalian hama terpadu yang melibatkan penggunaan pestisida yang ramah lingkungan dan teknik pertanian organik untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, Pemerintah daerah perlu berperan aktif dalam meningkatkan infrastruktur pertanian, seperti irigasi yang baik dan sistem drainase yang memadai, guna mengurangi risiko banjir dan genangan air yang dapat menjadi sarang tikus. Selain itu, pembangunan jaringan jalan yang baik untuk memudahkan transportasi hasil pertanian dan mengurangi kerugian akibat kerusakan saat transportasi," tandasnya