Mengaku Dirjen di Lapangan, Staf Kementan Pungli Miliaran
Mengaku Dirjen di Lapangan, Staf Kementan Pungli Miliaran--
koranradarseluma.net - Praktik pungutan liar (pungli) bernilai miliaran rupiah terungkap di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan). Seorang staf Kementan kedapatan memungut uang dari penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang sebenarnya merupakan bantuan gratis bagi petani.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan pelaku adalah pegawai internal Kementan yang bekerja sama dengan sejumlah pihak eksternal. Saat ini, para pelaku tersebut sedang ditelusuri oleh satgas khusus.
“Jadi ada yang lapor ambil uang traktor. Dipajak Rp 600 juta, ada juga yang Rp 100 juta. Ini miliaran. Berkasnya kami langsung serahkan ke satgas untuk ditindaklanjuti dan diperiksa,” ujarnya seusai melantik pejabat Eselon I di Auditorium Kementan, Jumat (28/11/2025).
Menurut Amran, staf tersebut mengaku sebagai direktur jenderal (dirjen) ketika terjun ke lapangan. Pelaku meminta uang Rp 50-Rp 100 juta untuk setiap unit traktor roda empat. Dalam satu lokasi, pelaku bahkan bisa mengantongi hingga Rp 600 juta.
“Total ada 99 lokasi. Bisa saja di satu lokasi ada lima unit atau lebih. Pelakunya dari pertanian satu, dari luar lebih banyak. Dia masih muda,” katanya.
Kasus pungli ini terungkap setelah masyarakat melaporkan dugaan penyimpangan melalui kanal pengaduan ‘Lapor Pak Amran’. Total, ada 2.850 aduan terkait dugaan pungli alsintan, dan temuan tersebut kini diproses secara pidana.
BACA JUGA:Anak Muda Harus Kuasai AI, Jokowi: Masa Depan Ada di Sana
Pelapor turut menyerahkan dokumen transaksi, nama pelaku, hingga foto-foto sebagai bukti sehingga penindakan berlangsung cepat. Pelaku pun langsung diberhentikan. “Lapor Pak Amran membuahkan hasil. Setiap ngambil traktor, itu bayar. Padahal itu gratis untuk rakyat. Kami akan cek semua,” tegas Amran.
Mentan Amran menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang aktif melapor. Ia menegaskan seluruh bantuan pemerintah kepada petani, mulai dari traktor, benih, hingga bibit, tidak dipungut biaya sepeser pun.
“Sekali lagi saya sampaikan. Bantuan traktor, benih, bibit, semua itu gratis, termasuk bantuan bibit kakao, mente, kelapa, pala, tebu dari Bapak Presiden. Itu gratis, tidak dipungut biaya,” tutupnya.
BACA JUGA:Sinergi BPJS Kesehatan dan Rumah Sakit, Perkuat Pelayanan JKN Tanpa Diskriminasi
