Radar Seluma.Bacakoran.co

Panja PAD DPRD Seluma, Sudah Kunjungi 9 Perusahaan, Hasilnya?

Panja PAD-Eldo Fernando-Koranradarseluma.net

Koranradarseluma.net – Panitia Kerja (Panja) Pendapatan Asli Daerah (PAD) DPRD Kabupaten Seluma telah mengunjungi sembilan perusahaan, terdiri dari perusahaan perkebunan kelapa sawit dan tambak udang. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya menggali potensi PAD yang selama ini belum optimal.

Ketua Panja PAD DPRD Seluma, Zetman, mengatakan bahwa target PAD tahun ini sebesar Rp44 miliar dan proses penelusuran masih terus berjalan.

"Kita telusuri dulu semuanya. Jika seluruh perusahaan sudah dikunjungi, barulah kita panggil satu per satu untuk dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP). Beberapa temuan dan potensi PAD yang belum dioptimalkan sudah kami kantongi. Kami optimis Panja PAD bisa meningkatkan pendapatan dengan langkah-langkah ini," jelas Zetman pada Selasa (20/5).

Zetman juga menegaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap semua kritik dan aspirasi masyarakat Kabupaten Seluma. Ia menyadari bahwa tidak semua pihak mendukung langkah Panja PAD, namun hal itu tidak menyurutkan semangat mereka.

"Rintangan memang ada, termasuk cemoohan dari berbagai kalangan. Tapi kami tetap berkomitmen untuk meningkatkan PAD Seluma. Saat ini, sembilan perusahaan sudah kami kunjungi, dan beberapa di antaranya sudah menyatakan kesediaan bekerja sama. Salah satunya dengan komitmen menggunakan pelat nomor kendaraan operasional yang terdaftar di Seluma, agar pajaknya masuk ke daerah," katanya.

Ia menambahkan, masih ada beberapa perusahaan sawit yang belum dikunjungi, khususnya di wilayah Lubuk Sandi, Talo, dan Talo Kecil.

"Kemungkinan pekan depan kami lanjutkan. Saat ini, kami juga meminta seluruh perusahaan yang telah dikunjungi untuk menyerahkan data setoran pajak atau retribusi sebagai pegangan kami. Nantinya akan kami cocokan dengan data yang dimiliki oleh Bapenda," jelas Zetman.

Menurutnya, jika data dari perusahaan dan data Bapenda cocok, maka tidak ada masalah. Namun jika ditemukan perbedaan, bisa jadi itu mengindikasikan adanya kebocoran PAD.

"Kami akan cocokkan dulu data Bapenda dengan data dari perusahaan. Jika ada perbedaan, dari situ bisa kita lihat potensi kebocoran. Kami minta masyarakat bersabar, karena proses ini masih berjalan dan kami terus bekerja," tutup Zetman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan