Obat Penahan Sakit Bisa Hambat Penyebaran Kanker

Reporter: Andry Dinata |

Editor: Andry Dinata |

Kamis , 06 Mar 2025 - 11:58

obat penahan sakit bisa hambat penyebaran kanker                              
koranradarseluma.net sebuah penelitian menunjukkan bahwa pil yang dibeli di toko dapat memperlambat penyebaran kanker dengan cara melumpuhkan sistem kekebalan tubuh.
 
obat penghilang rasa sakit 3p sebelumnya dianggap dapat menurunkan risiko kanker tetapi para ilmuwan belum mengetahui caranya.
 
 
kini, “momen eureka” dalam percobaan pada tikus telah mengungkapkan bahwa aspirin mengurangi kadar zat kimia yang menghalangi kerja sel darah putih.
 
hal ini dapat membantu sistem kekebalan tubuh pasien untuk mengatasi tumor .
 
perusahaan farmasi menginvestasikan miliaran pound untuk mencoba mencapai hal yang sama dengan obat baru yang sangat mahal.
 
namun para ahli memperingatkan warga inggris sebaiknya tidak mencoba mengobati dirinya sendiri dengan aspirin karena ada risiko efek samping .
 
penulis studi profesor rahul roychoudhuri, dari universitas cambridge, mengatakan: “saat kanker pertama kali menyebar, ada peluang unik ketika sel-sel sangat rentan terhadap serangan imun.
 
“kami berharap bahwa terapi yang menargetkan periode kerentanan ini akan memiliki potensi besar untuk mencegah kekambuhan kanker.”
 
rekan penulis dr jie yang menambahkan: “itu adalah momen eureka ketika kami menemukan efek ini.
 
“aspirin berpotensi lebih murah dan lebih mudah diakses daripada terapi antibodi .”
 
aspirin adalah obat penghilang rasa sakit yang juga dikonsumsi sebagian orang dalam jangka panjang sebagai pengencer darah untuk mengurangi risiko stroke atau serangan jantung.
 
obat ini sangat murah dan tersedia untuk dibeli di toko-toko tanpa resep dokter.
 
dr yang menemukan molekul bernama txa2 dapat menekan sel t pembunuh kanker, sejenis sel darah putih.
 
aspirin menurunkan txa2 sebagai bagian dari cara mencegah pembekuan darah.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Seluma 7 Maret 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan