Ketahanan Pangan, Desa Napalan Fokus Budidaya Ikan Lele dan Penanaman Jagung

Koranradarseluma.net - Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, Desa Napalan Kecamatan Talo Kecil slalu program Ketahan pangan pemerintah Pusat hingga pemerintah daerah bahwa desa di Kabupaten Seluma wajib di menanggarkan sebesar 20 persen dari Dana Desa (DD) tahun 2025 untuk meluncurkan ketahanan pangan pihak pemerinta desa sesuai dengan rencana mereka fokus pada pengadaan ikan lele dan penanaman jagung. Program ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup sekaligus meningkatkan pendapatan warga melalui sektor perikanan dan pertanian. Disampaika  Kepala Desa Napalan Jayadi dikonfirmasi kemarin (5/3) mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk budidaya ikan dan pertanian jagung yang di kelolah melalui Bumdes. 

Kades mengatakan bahwa program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar desa serta memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat. “Kami ingin memberdayakan warga dengan memanfaatkan sumber daya lokal, sehingga mereka bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan,” terang. Budidaya ikan lele dipilih karena prosesnya relatif mudah dan memiliki pasar yang menjanjikan. Warga diberikan pelatihan dan bantuan dalam bentuk bibit lele serta pakan untuk memastikan keberhasilan budidaya. Penanaman jagung dilakukan di lahan desa yang telah disiapkan, dengan harapan dapat meningkatkan hasil pertanian dan mendukung ketahanan pangan keluarga.

"Program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan kelompok tani setempat. Diharapkan, keberhasilan program ini dapat menjadi contoh dalam mengembangkan ketahanan pangan berbasis potensi lokal. Dengan adanya program ini, Desa Napalan bisa dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan ekosistem pangan yang lebih stabil dan berkelanjutan. Program ketahanan pangan berbasis ikan lele dan jagung memiliki beberapa tujuan utama, yakni meningkatkan metersediaan pangan, dan budidaya ikan lele dan penanaman jagung bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan  yang cukup bagi masyarakat desa. Masyarakat didorong untuk memanfaatkan sumber daya  dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Dengan adanya program ini, desa dapat lebih siap menghadapi situasi darurat seperti krisis pangan atau bencana alam.