Koranradarseluma.net - Maling sawit di Kabupaten Seluma semkain marak. Padahal sudah dilapor ke Polsek, Polres bagian reskrim. Namun aksi maling sait bukannya mereda malah makin marak. bahkan oknum penadahnya sudah berani buka pengumulan di tengah kebun.
Beberapa warga yang mengingatkan mereka, tak ada yang didengar. Bahkan maling sawit dan penadah ini mengaku tidak takut diproses polisi.
Para maling sawit ini, bahkan mengaku kalau melapor ke Polres tak akan ditanggapi. Sebab para maling dan penadahan sawit ini mengaku ada backingan atau yang melindungi dari oknum aparat.
Dan memang kasus pencurian sawit ini telah warga laporkan ke Polres dan Polsek. Baik dari warga IlirTalo, warga Pasar Seluma, Talang Prapat dan Seluma barat serta Lubuk Lagan dan Talang Tinggi.
Sudah hampir semua warga mengaku melapor ke polisi.
GM Radar Seluma juga mengaku telah dilapori warga. Bahkan ada beberapa petani sawit di Lubuk Lagan buat surat meminta agar maling sawit di daerahnya ditangkap.
''Suratnya ditandatangani warga Lubuk Lagan bahkan diketahui kadesnya. Suratnya sempat ditujukan ke saya dan saya sampaikan ke Polsek Seluma.
Mungkin surat itu sudah da 3 bulan lalu. Sayangnya sampai sekarang, belum ada tindakan. Oknum yang dilaporkan pun masih dengan tenangnya mencuri dan menadah sawit warga,''jelasnya.
Ditegaskan Jeffri Ginting, ditakutkan warga main hakim sendiri kalau pihak keamanan tidak responsif. ''Apa harus menunggu warga atau petani sawit main hakim sendiri. Kan kita tidak mau itu terjadi,''jelasnya.
Salah satu toke atau pengumpul sawit di Lubuk Lagan mengakungkapkan, bahwa kalau toke tidak ada buka penampungan di kebun. Toke pasti akan membuka penampungan di desa.
''Kalau membuka penampungan di kebun, itu tandanya sudah menjadi penadah. Harusnya itu menajdi sasaran pihak kepolisian. Masa ada yang tiap hari jual sawit tapi tidak ada kebunnya,'' jelasnya.