Koranradarseluma.net - Saat ini, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL) mencapai Rp 2.625 per-kilogram.
Harga ini sedikit lebih tinggi dari harga sebelumnya. Diungkap HDR PT BSL Dani dikonfirmasi kemarin (1/9), meski harga sawit ini terbilang cukup menguntungkan, namun sejumlah petani sawit mengeluh buah sawit yang sedang trek.
Dikatakannya, salah satu pemicu buat sawit ini trek, n faktor cuaca dan kondisi lahan yang tidak optimal.
Sehingga pendapatan petani tidak sebanding dengan kenaikan harga di pasaran. Panen yang biasanya dilakukan setiap dua minggu sekali kini terpaksa dilakukan lebih jarang, dan hasil yang didapat pun menurun.
Untuk saat ini pabrik sawit BSL yang berada di Desa Air Teras Kecamatan Talo membeli sawit masyarakat di angka 2.625. Namun para petani tetap menghadapi tantangan serius. Penurunan hasil panen akibat kondisi cuaca yang buruk dan masalah perawatan tanaman menjadi masalah utama yang dikeluhkan para petani.
Salah satu petani sawit Mustaim dikonfirmasi kemarin dirinya pada saat panen sawit miliknya ada tiga hektar hanya mendapatkan hasil 1.200 kilogram.
Menurut biasanya dapat memanen setiap dua minggu sekali, tetapi kini jarak antar panen semakin lama, bahkan mencapai tiga minggu. Penurunan hasil panen ini sangat berdampak pada pendapatan mereka, meskipun harga sawit di pasaran cukup tinggi.
Penurunan buah sawit faktor cuaca yang menjadi kendala utama, juga perawatan yang tepat terhadap tanaman sawit juga mempengaruhi produktivitas kebun.
Beberapa petani berharap pemerintah dan pihak terkait bisa memberikan pendampingan teknis agar mereka dapat meningkatkan hasil panen di tengah tantangan yang ada. Harapan akan adanya stabilisasi harga di tingkat pabrik juga menjadi perhatian utama petani di wilayah Seluma.
Berbagai upaya untuk meningkatkan produksi sawit kini menjadi salah satu solusi yang diharapkan oleh para petani di tengah kenaikan harga TBS sawit yang masih belum mampu menutupi penurunan pendapatan mereka.