Kenali Gejala Limfoma Hodgkin, Banyak Pasien Terkecoh, Akibatnya Fatal

Jumat 27 Sep 2024 - 16:59 WIB
Reporter : Bacakoranradarseluma
Editor : Erlin Marfiansya

Koranradarseluma.net - Limfoma Hodgkin bisa disembuhkan bila diketahui sejak dini dan diobati secara kontinyu  Limfoma Hodgkin adalah sebuah penyakit yang sering kali tidak terdiagnosis dengan tepat hingga mencapai stadium lanjut.

Oleh karenan itu penting edukasi mengenai perlunya deteksi dini, juga dukungan bagi para pasien yang tengah berjuang melawan kanker ini.

"Di Indonesia, kesadaran mengenai Limfoma Hodgkin masih sangat rendah," kata Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, pakar hematologi-onkologi dalam edukasi "Kenali Limfoma Hodgkin" yang digelar PT Takeda Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Kamis (26/9).

Dia menjelaskan gejala-gejala Limfoma Hodgkin yang tidak spesifik sering kali membuat penyakit ini sulit dikenali, dan banyak pasien baru mengetahui bahwa mereka mengidap kanker setelah penyakitnya mencapai tahap lanjut.

Oleh karena itu, perlu menyediakan wadah untuk menyuarakan kebutuhan tatalaksana serta harapan mereka yang berjuang mengatasi penyakit ini.

"Limfoma adalah salah satu jenis kanker yang menyerang sistem limfatik, bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia," ucapnya. Ada dua jenis utama limfoma, yaitu Limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.

Limfoma Hodgkin, meskipun lebih jarang ditemukan, memiliki ciri khas sel Reed-Sternberg dan biasanya menyerang orang dewasa muda serta mereka yang berusia di atas 55 tahun.

Menurut data Globocan 2022, di wilayah Asia Tenggara tercatat 12.308 kasus baru Limfoma Hodgkin dan 4.410 kematian. Di antara negara lain di Asia Tenggara, Indonesia mencatatkan 1.294 kasus baru dengan kematian sebanyak 373 kasus.

"Angka ini naik dari data Globocan di tahun 2020 yang mencatat 1.188 kasus baru dengan 363 kematian," ujar Andhika. Selain kurang terdiagnosis dengan baik, banyak pasien baru datang ke dokter setelah penyakit mereka sudah memburuk.

Tidak jarang, mereka juga mengalami salah diagnosis karena gejalanya yang tidak spesifik dan sering menyerupai penyakit lain.  Masyarakat perlu mewaspadai beberapa gejala seperti munculnya benjolan di area kelenjar getah bening, yang dapat disertai dengan gejala sistemik yang disebut sebagai B symptoms.

Gejalanya demam lebih dari 38 C tanpa penyebab yang jelas, keringat berlebihan di malam hari, serta penurunan bobot badan lebih dari 10% dalam 6 bulan berturut-turut tanpa disertai diet dan penyakit lain. 

"Apabila mengalami gejala seperti itu, segera temui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang menyeluruh. Makin cepat Limfoma Hodgkin didiagnosis, kian besar peluang untuk memulai pengobatan yang tepat, dan makin tinggi angka kelangsungan hidup pasien," ungkapnya.

Maraknya pengobatan herbal dan berbagai pengobatan alternatif yang overclaim dapat mengobati kanker, mengobati benjolan dan lain sebagainya. Padahal, tidak ada pengobatan yang tidak melalui clinical trial atau pengujian klinis. 

"Untuk itu, masyarakat harus lebih waspada, serta kritis dengan segala bentuk pengobatan herbal dan sejenisnya yang belum terbukti melalui pengujian klinis," jelasnya.

Intan Khasanah, seorang penyintas Limfoma Hodgkin, menceritakan betapa panjang dan sulitnya perjalanan yang dia tempuh sebelum akhirnya mendapatkan diagnosis yang tepat.

Kategori :