Sementara itu, ibu hamil pada trimester kedua dan trimester ketiga dinilai aman mengonsumsi daun kelor. Namun, hindari mengonsumsi akar, kulit kayu, atau bunga kelor saat hamil karena bisa menyebabkan kontraksi yang meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur.
Tips Mengolah Daun Kelor
Untuk mendapatkan manfaatnya dengan maksimal, Anda bisa mengonsumsi daun kelor dengan cara diolah menjadi sayur bening, dioseng dengan cumi, atau ditumis dengan tempe dan ikan teri.
Daun kelor juga tersedia dalam bentuk suplemen atau maupun teh. Namun, nutrisi pada suplemen daun kelor tidak lebih besar daripada daun kelor segar. Jadi, untuk mendapatkan manfaatnya dengan maksimal, Anda disarankan mengonsumsi daun kelor segar dan mengolahnya sendiri.
Sebelum mengolah daun kelor, ada beberapa saran yang sebaiknya Anda lakukan, yaitu:
Cuci bersih daun kelor sebelum diolah.
Gunakan minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun atau minyak alpukat, untuk menumis daun kelor.
Masak daun kelor dengan bahan makanan sehat lainnya, seperti telur, ikan, cumi, udang, wortel, buncis, atau brokoli.
Simpan daun kelor segar dalam lemari pendingin agar tahan lama. Sementara itu, daun kelor kering bisa tahan hingga berbulan-bulan jika dibiarkan dalam suhu ruan
Daun kelor memang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, ingat, mengonsumsi tamanan ini saja tidak bisa menjadi pola makan sehat. Pastikan Anda tetap mengonsumsi makanan bergizi lainnya dan mengimbanginya dengan rutin berolahraga.
Bila Anda ingin mengonsumsi daun kelor sebagai pengobatan atau untuk mengatasi kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Anda juga disarankan berkonsultasi dengan dokter bila berencana mengonsumsi daun kelor secara rutin saat sedang sedang hamil dan menyusui.