Koranradarseluma.net – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lombok Barat berhasil mengungkap kasus penggelapan mobil secara masif.
Pelaku yang merupakan seorang perawat berinisial DH (38) asal Desa Babussalam, Kecamatan Gerung, telah berhasil menipu 14 orang korban dengan total kerugian mencapai Rp 2,53 miliar.
Modus yang digunakan DH terbilang licin. Ia menyewa mobil dari para korban dengan alasan untuk operasional klinik miliknya di Gili Trawangan. Harga sewa yang ditawarkan pun bervariasi. Namun, mobil-mobil tersebut tidak pernah dikembalikan.
"Pelaku meyakinkan korban dengan alasan akan menggunakan mobil untuk operasional kliniknya di Gili Trawangan," ujar Kasat Reskrim Polres Lombok Barat AKP Abisatya Darma Wiryatmaja, Jumat (13/9/2024).
Setelah berhasil mendapatkan mobil, DH tidak menggunakannya sesuai perjanjian, melainkan digadaikan mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. Uang hasil gadai 16 mobil tersebut digunakan DH untuk berinvestasi secara online.
"Pelaku mengaku tergiur dengan janji keuntungan yang tinggi dari investasi online," jelasnya.
Dalam pengakuannya, DH mengaku tergiur dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat dari investasi online yang diikuti.
"Saya setor uang, misalnya Rp 5 juta, lalu dalam waktu 7 hari akan dapat keuntungan menjadi Rp 7 juta," ungkap DH.
Namun, harapan DH untuk mendapatkan keuntungan besar dari investasi online tersebut pupus. Hingga saat ini, DH belum pernah mendapatkan keuntungan yang signifikan.
"Uang yang saya dapat hanya ratusan ribu, tapi saya langsung gunakan lagi untuk investasi yang lebih besar," ujar DH.