Koranradarseluma.net - Sungguh miris yang dialami seorang bayi perempuan yang diketahui bernama Minarti Putri yang baru berusia 42 hari. Ditinggal pergi oleh ibu kandungnya sendiri.
Bayi malang ini sempat dilarikan neneknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais, untuk mendapatkan perawatan medis. Lantaran mengalami dehidrasi.
Peristiwa ini sontak direspon oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Seluma, Rosdiana, S.Sos M.Si bersama jajaran UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Seluma.
Beruntung, usai mendapatkan perawatan medis RSUD Tais. Kondisi bayi malang ini berangsur-angsur membaik dan saat ini dirawat seorang diri oleh Ahad (42) yang merupakan ayah kandungnya. Yang bekerja sebagai petani dan buruh harian warga Kelurahan Lubuk Lintang, Kecamatan Seluma Kota.
Dikatakan Rosdiana, jika pihaknya telah mengunjungi bayi malang tersebut. Dengan membawakan susu formula, beserta kelambu dan perlengkapan bayi lainnya. Lantaran kondisi bayi malang tersebut pada saat ini tak luput dari pengawasannya.
"Kami turut prihatin dengan kejadian bayi yang ditinggalkan ibu kandungnya sendiri ini. Kami sudah berikan susu formula, kelambu dan perlengkapan bayi, supaya nutrisinya tercukupi.
BACA JUGA:Perkelahian Warga Kedurang Hingga Meninggal Dunia, Dilatari Dendam
Bayi ini tetap akan kami awasi, walau bagaimanapun bayi ini warga Seluma," sampai Rosdiana.
Sementara itu, Ahad selaku ayah dari bayi malang sembari menangis menceritakan temuan hidup yang dialaminya. Dirinya bercerita, jika baru beberapa tahun membangun rumah tangga barunya. Usai menikah siri dengan seorang janda anak dua, bernama Melti (28) warga asal Rindu Hati, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Dirinya baru mengetahui anaknya ditinggal oleh istrinya, ketika sedang melayat di rumah saudaranya. Pada saat itu istrinya sempat berpamitan mengambil barang di simpang 6 Tugu Bujang Gading Seluma. Namun hingga malam tiba tak kunjung kembali ke rumah.
"Kejadiannya pekan lalu, awalnya istri saya meninggalkan pesan mau mengambil barang ke simpang 6 Tais. Waktu itu saya sedang melayat di rumah saudara saya. Tapi sampai malam tak kunjung pulang ke rumah," cerita Ahad.
Dirinya juga mengaku, jika tidak ada keributan atau pun memarahi istrinya. Hingga membuatnya tega meninggalkan buah hatinya yang masih bayi. Upaya pencarian istrinya pun sempat dilakukannya hingga diketahui berada di kediaman orang tuanya di Desa Rindu Hati Bengkulu Tengah.
Namun niat menjemput istrinya tak kesampaian, karena istri sirinya memilih mengasuh 2 anak kandung bawaan istrinya dari suami pertamanya yang kini telah bersekolah.