"Yang membuat kita semua harus menurunkan harga, karena stok banyak dan sedikit permintaan. Sementara bahan pokok harus beli ketika harga kita naikkan harga bata ditempat kita gak laku,"gumam Sopian.
Ia mengakui banyak pengrajin merugi akibat bata merah tidak laku namun sekarang ini membuat sumringah pengerajin bata melambung dimana sebelumnya pengerajin hentikan produksi, ini berlomba-lomba mengejar bata harganya melambung dari biasanya.
"Saya berharap bata merah ini bertahan diangka Rp. 500 rupia per buah agar pengerajin mendapatkan untung. Sebab bata merah tidak stabil dikarenakan keterlibatan tengkulak,"pungkas Sopian.
Untuk diketahui bata merah merupakan material bangunan yang terbuat dari tanah liat. Bahan dasar untuk membuat batu bata merah adalah tanah liat atau lempung.
Selain tanah liat, ada juga bahan campuran seperti pasir, abu, kapur, sekam, atau serbuk gergaji yang digunakan dalam pembuatan batu bata merah. Yang mana komposisi yang tepat antara bahan baku dan campuran akan menghasilkan batu bata merah berkualitas terbaik. Umumnya, batu bata merah terbuat dari campuran tanah liat dan pasir dengan tambahan air untuk membentuk adonan yang selanjutnya dicetak dan dibakar. Sebagaimana diketahui bahwa tanah liat berfungsi untuk memberikan kekuatan dan kestabilan pada batu bata, sedangkan pasir bertindak sebagai bahan pengisi untuk meningkatkan tekstur dan kekuatan.(yes)