Pesan Paus Fransiskus ke Indonesia, Jangan Lelah Bangun Peradaban Perdamaian

Sabtu 07 Sep 2024 - 17:51 WIB
Reporter : Bacakoranradarseluma
Editor : Erlin Marfiansya

Koranradarseluma.net - Pimpinan umat Katolik Paus Fransiskus memberikan pesan kepada bangsa Indonesia agar tidak lelah bermimpi dan membangun peradaban perdamaian.

Menurut Paus Fransiskus, Indonesia sangat indah dengan keanekaragaman sehingga harus terus memperkuat persaudaraan dan persatuan.

"Saudara dan saudari, saya juga hendak berkata kepada Anda, kepada bangsa 

ini, kepada Nusantara yang mengagumkan dan beranekaragam ini, janganlah lelah berlayar dan menebarkan jalamu, janganlah lelah bermimpi dan membangun lagi sebuah peradaban perdamaian!

Beranilah selalu untuk mengimpikan persaudaraan," ujar Paus Fransiskus dalam kotbah dalam misa suci di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Paus Fransiskus pun meminta masyarakat Indonesia harus terus menabur kasih dan menempuh dialog dalam mengatasi berbagai masalah.

"Dengan dibimbing oleh sabda Tuhan, saya mendorong Anda semua untuk menaburkan 

kasih, dengan penuh keyakinan menempuh jalan dialog, terus memperlihatkan kebaikan budi dan hati dengan senyum khas yang membedakan Anda untuk menjadi pembangun persatuan dan perdamaian. Dengan demikian, Anda akan menyebarkan 

aroma harapan di sekeliling Anda," imbuh dia.

Sebagai keinginan para uskup Indonesia, kata Paus Fransiskus, dirinya juga mendorong umat Katolik untuk berbuat baik bagi gereja dan masyarakat.

"Ini adalah keinginan yang diungkapkan baru-baru ini oleh uskup-uskup Indonesia dan saya juga ingin untuk melibatkan seluruh umat Indonesia, berjalanlah bersama untuk kebaikan gereja dan masyarakat.

Jadilah pembangun harapan, pengharapan Injil, yang tidak mengecewakan, melainkan membuka kita menuju sukacita tanpa akhir," tutur dia.

Paus Fransiskus mengakui memang tidak mudah membangun masyarakat adil, damai, dan bersatu. Menurut dia, banyak hambatan yang membuat orang tak mampu menjadi pembawa damai dan persatuan karena merasa tidak mampu atau mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan harapan.

"Namun, dengan kerendahan hati dan iman yang sama seperti (Santo) Petrus, kita juga diminta untuk tidak tetap menjadi tawanan kegagalan kita, dan alih-alih tetap menatap jala kita yang kosong, untuk memandang Yesus dan percaya kepada-Nya.

Kita selalu dapat mengambil risiko untuk bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala lagi, bahkan ketika kita telah melewati malam kegagalan, masa kekecewaan di mana kita tidak menangkap apa pun," pungkas Paus Fransiskus.

Kategori :