SELEBAR - Menindaklanjuti kasus pembegalan yang dialami lima orang remaja asal Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma pada awal Desember yang lalu. Kasat Reskrim Polres Seluma mengatakan, jika pihaknya sudah mengatensi kasus tersebut dan saat ini telah ditindaklanjuti. "Laporan korban ke Polsek Talo sudah ada, informasinya korban dibegal saat baru saja pulang dari pesta di Desa Talang Sali," sampai Kapolres Seluma, AKBP Arif Eko Prastyo, SIK MH melalui Kasat Reskrim, Iptu Dwi Wardoyo, SH MH.
Dikatakannya, untuk mempercepat proses pengungkapan kasus. Saat ini tim buru sergap (buser) dari Sat Reskrim akan membackup Polsek Talo untuk mengungkapnya. Namun kendalanya saat ini para korban tidak ada yang mengenali wajah dan ciri pelaku. Sehingga pengungkapan sedikit terhambat. "Sudah kita koordinasikan dengan Kapolsek agar melakukan penyelidikan. Kita siap membackup melalui tim buser," terangnya.
BACA JUGA:Berlarut, Ganti Rugi Lahan PPN Bakal Berujung ke Pengadilan?
Diketahui, sebelumnya lima orang remaja asal Desa Tanah Abang, Kecamatan Ilir Talo mengaku telah menjadi korban aksi begal saat berada dijembatan Desa Kampai, Kecamatan Talo. Yakni pada Senin (11/12) dini hari, sekitar Pukul 01.00 WIB. Tidak hanya kehilangan barang dan surat berharga. Namun korban juga mengalami luka luka bahkan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais, untuk mendapatkan perawatan medis. Seperti yang sempat disampaikan oleh paman dari salah satu korban, Sudi Hartono mengatakan, jika kelima korban tersebut bernama Karnedi (17), Kadirman (17), Andri (17), Alek (17) dan Evelan (17). Adapun kronologisnya bermula dari kelima korban yang saat itu baru saja pulang dari hajatan di Desa Talang Sali Kecamatan Seluma Timur dan singgah di TKP.
Saat tengah asik mengobrol, mereka melihat ada beberapa pemuda yang tidak diketahui identitasnya berlalu lalang, lalu semakin lama bertambah banyak hingga mencapai belasan orang. "Dari penuturan korban, mereka tidak mengenali para pelaku," ujarnya.
Tidak lama usai para pelaku lewat, ternyata mereka mendatangi korban dan langsung mengambil sejumlah barang berharga. Bahkan motor para korban sempat diinjak injak dan dirusak lantaran korban melawan. Akibat perlawanan tersebut, pelaku tidak terima lalu mengeroyok lima korban tersebut. Lantaran kalah jumlah akhirnya para korban pasrah dan mengikhlaskan HP, dompet dan uang tunai Rp 300 ribu dibawa oleh para pelaku. Pasca kejadian tersebut, para korban mengaku trauma, merugi dan kesakitan akibat dikeroyok. Tidak terima atas hal tersebut, pihaknya melaporkan kejadian tersebut kepihak Kepolisian.(ctr)