Dokter Aulia, Diduga Dipalak Senior, Rp 40 Juta per Bulan

Senin 02 Sep 2024 - 18:29 WIB
Reporter : Bacakoranradarseluma
Editor : Erlin Marfiansya

Koranradarseluma.net - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oknum dokter senior kepada mahasiswi program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Aulia Risma Lestari yang meninggal dunia bunuh diri.

Pihak Kemenkes juga telah menyerahkan bukti-bukti dan kesaksian terkait temuan itu kepada pihak kepolisian untuk dapat diproses lebih lanjut. 

"Investigasi terkait dugaan adanya perundungan atau bullying saat ini masih berproses oleh Kemenkes bersama pihak kepolisian," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, dikutip dari Antara, Minggu (1/9/2024).

Syahril mengungkapkan, permintaan uang tersebut berkisar antara Rp 20 juta sampai Rp 40 juta per bulan. Permintaan ini berlangsung sejak dokter Aulia mulai menempuh PPDS di Undip atau sekitar Juli hingga November 2022.

Aulia pada saat itu ditunjuk sebagai bendahara angkatan yang ditugaskan menerima pungutan dari mahasiswa seangkatannya, serta  menyalurkan uang pungutan tersebut untuk kebutuhan-kebutuhan nonakademik,

mulai dari membiayai penulis lepas untuk membuat naskah akademik senior, menggaji OB, dan berbagai kebutuhan senior lainnya. Pungutan yang memberatkan almarhumah dan keluarga ini diduga menjadi pemicu awal almarhumah mengalami tekanan.

Aulia meninggal dunia diduga bunuh diri pada Senin (12/8/2024). Kejadian ini membuat ayahnya, Muhammad Fahruri, sangat terpukul dan kondisi kesehatannya menurun, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Pada Selasa (27/8/2024), Fahruri akhirnya meninggal dunia setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Kategori :