Koranradarseluma.net - Kasus pembacokan hingga mengakibatkan seorang anggota Kepolisian Unit Pidana Umum (Pidum) Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) meninggal dunia. Hingga saat ini masih nihil perkembangan.
Walaupun sebelumnya diketahui, jika anak bungsu dari Almarhum Ardan (54) terduga pelaku yang meninggal dunia saat upaya penangkapan yang dilakukan oleh anggota Kepolisian Polres Seluma, telah menyerahkan diri.
Kasatreskrim, Polres Seluma, Iptu Frengki Sirait saat coba dikonfirmasi Radar Selumapun masih enggan memberikan keterangan resmi prihal kasus ini.
Padahal sebelumnya, Anak bungsu Almarhum Ardan (terduga pelaku), telah menyerahkan diri. Yakni diketahui berinisialkan RK yang masih berusia 13 tahun. Sang anak disebut sebagai saksi dalam peristiwa ini.
RK telah lebih dulu menyerahkan diri kepada warga pada Minggu (6/8) siang, sekitar Pukul 14.30 WIB lalu lalu.
Sedangkan sang kakak yang diketahui berinisialkan JK saat ini telah menjadi buronan. Bahkan Masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Seluma.
JK disebut-disebut-sebut saksi dan korban terlibat dalam penganiayaan yang dialami 2 orang petani kopi, yakni Mulyadi dan Indi Supriadi.
Serta 2 anggota Polres Seluma Ipda Bambang Ilyas dan Briptu Anumerta Soni.
Penetapan anak pertama terduga pelaku tersangka sebagai DPO telah dilakukan oleh aparat, lantaran yang bersangkutan tidak segera menyerahkan diri seperti yang dilakukan adiknya berinisial RK.
Selain itu, untuk pengejaran anak pelaku akan dilakukan segera. Dengan cukup mengerahkan tim opsnal Polres Seluma. Tanpa melibatkan satuan Brimob dari Polda Bengkulu.
Sementara itu, sejumlah petani kopi yang berkebun di sekitar lokasi kejadian penganiayaan terhadap 2 orang petani kopi dan anggota Polres Seluma dibuat resah.
Bahkan mengurungkan niatnya untuk pergi berkebun.
Hal ini lantaran, sampai saat ini anak tertua tersangka berinisial JK masih berkeliaran sembari menenteng senjata tajam jenis parang. Meski terdapat sejumlah luka yang diduga terkena tembak oleh Polisi di kakinya.
Pasca menyerang polisi ketika dilakukan penggerebekan pada Jumat (5/8) malam yang lalu.