Koranradarseluma.net - Anjloknya penghasilan petani sawit di Kabupaten Seluma, saat ini jadi perbincangan hangat. Pasalnya hal ini dirasakan seluruh petani sawit di Kabupaten Seluma.
Bagaimana tidak biasanya penghasilan sawit yang biasanya 1 ton lebih per hektare sawit, kini petani hanya mendapatkan hasil 300 kg.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, Arian Sosial melalui Kabid Perkebunan, Jhon Marles mengungkapkan bahwa dirinya memang sudah mendapatkan laporan terkait treknya buah sawit di Kabupaten Seluma.
Disampaikannya bahwa banyak faktor yang mempengaruhi tidak berbuah nya sawit saat ini, salah satunya curah hujan yang rendah sehingga sawit tidak berbuah.
BACA JUGA:Kadisperindagkop, Larang Pedagang Naikkan Harga Bahan Pokok
BACA JUGA:Wabup, Anjurkan Dana Desa, Untuk Program Penurunan Stunting
"Kalau tidak salah fenomena El Nino sudah berlangsung sejak tahun 2023 lalu, sebenarnya kalau secara umum tanaman sawit merupakan tanaman yang sangat banyak membutuhkan air, namun rendahnya curah hujan di Kabupaten Seluma membuat dampak signifikan terhadap tanaman sawit, seperti yang terjadi disaat ini" jelas Jhon Marles, Senin (12/8).
Dilanjutkannya, memang laporan yang masuk seperti di Kecamatan Air Periukan petani sawit sudah mengeluh.
Diketahui tanaman sawit sangat membutuhkan banyak kadar air, kalau dipaksakan dengan dilakukan pemupukan pastinya tidak akan berdampak baik pada tanaman sawit karena musim panas.
"Sawit kan butuh banyak air, kini musim kemarau. Walaupun dipaksakan memupuk, pastinya tanaman sawit tidak bisa menerima serapan kandungan pupuk karena tanah yang kering. Untuk sampai saat ini untuk petani sawit belum dapat berbuat banyak untuk hasil panen yang maksimal" sampainya.