Bacoan Jemo Kito - Provinsi Bengkulu memiliki tradisi khusus dalam menyambut tahun baru Islam, yakni Tabut atau disebut juga sebagai Tabot. Tradisi turun temurun tersebut masih dilestarikan hingga saat ini dalam bentuk festival.
BACA JUGA:Rawan Bencana, Kewaspadaan Bencana Diperlukan
Festival Tabut merupakan tradisi tahunan yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Bengkulu dalam menyambut tahun baru Islam pada 1 Muharram. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menjadikan kegiatan sebagai salah satu KARISMA EVENT NUSANTARA 2024. Festival Tabut Tahun 2024 dilaksanakan pada tanggal 06 sampai dengan 16 Juli 2023 (1 – 10 Muharram 1446 H) di Lapangan Merdeka Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Dispar Bengkulu Selatan Butuh Dukungan Pembangunan Destinasi Wisata
Festival Tabut merupakan tradisi tahunan yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Bengkulu dalam menyambut tahun baru Islam pada tanggal 1 Muharram sampai dengan 10 Muharram. Festival ini diselenggarakan untuk mengenang kematian cucu Nabi Muhammad, yaitu Al Husain yang syahid di Padang Karbala dan mengenang kejayaan Islam. Tradisi Tabut ini sudah ada sejak 1685 M dan pertama kali dijalani oleh Syekh Burhanuddin
Rangkaian prosesi upacara Tabut terdiri dari doa memohon keselamatan/pamit rajo agung, mengambik tanah, duduk penja, menjara, meradai, arak Penja, arak sorban, gam, tabut naik pangkek, arak gedang, soja, tabut tebuang, cuci penja dan doa penutup. Keseluruhan rangkaian upacara Tabut ini juga bercerita mengenai proses ditemukannya jasad atau potongan bagian tubuh Al-Husein yang mati syahid di Padang Karbala.