Bacoan Jemo Kito - Bupati Bengkulu Selatan (BS), Gusnan Mulyadi,SE.MM menuturkan pembibitan atau perbanyakan tanaman pisang dapat dilakukan melalui tunas anakan, bonggol dan kultur jaringan.
Namun perbanyakan tanaman pisang secara kultur jaringan membutuhkan biaya yang cukup besar dan hanya dapat dilakukan oleh para ahli di bidangnya.
Harga bibit yang dihasilkannya pun tergolong tinggi dan kadang tidak terjangkau oleh petani. Maka dari itu untuk usaha tani pisang berskala kecil, dapat melakukan pembibitan dengan sedikit sentuhan teknologi sederhana yang mudah dilakukan, dengan bahan dan alat yang sudah dimiliki dan tentunya lebih hemat dalam pembiayaan.
Yakni perbanyakan tanaman pisang menggunakan bonggol dengan metode split atau belah bonggol.
BACA JUGA:Gara-gara Senggolan Saat Joget, Warem Talang Durian Telan Korban, Pengunjung Warem Tewas Ditikam
"Saya mengajak petani/warga perbanyakan tanaman pisang dengan metode split atau belah bonggol, ini dinilai sangat menguntungkan,"ungkap Gusnan saat memperaktekan pembibitan belah bonggol atau metode split.
Diakui Gusnan, metode split atau belah bonggol di Bengki Selatan masih dinilai jarang. Padahal metode split sangat sederhana dan dapat menghasilkan anakan bibit pisang dalam jumlah yang banyak dalam waktu yg singkat, mendapatkan 4 sampai dengan 64 anakan hanya dari 1 bonggol pisang.
"Untuk mengetahui pembibitan pisang dari bonggol dengan metode split, yakni diperlukan anakan pisang dari tanaman induk yang akan diambil bonggolnya,"ucap Gusnan.
Selanjutnya, siapkan media tanam bonggol yang baik seperti misalnya arang sekam dicampur dengan kompos.
Masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag, pot atau wadah sejenisnya, atau jika bonggol yang akan ditanam berjumlah banyak bisa menggunakan bak berukuran besar sebagai wadahnya.