Bacoan Jemo Kito - Harga Pupuk non subsidi di masyarakat turun. Petani mulai bernafas lega, saat ini harga Pupuk urea satu karung Rp 360.000 ribu, sedangkan pupuk KCL per karung Rp 370.000 ribu sebelumnya harga pupuk jenis TSP perkarung bisa mencapai Rp 450.000 ribu.
Jul Hendezal dikonfirmasi kemarin (13/5), menyebutkan bahwa penurunan harga ini merupakan Kabar baik bagi petani, harga pupuk non-subsidi mulai turun.
Penurunan ini diharapkan dapat memberikan bantuan signifikan bagi masyarakat tani dalam mengurangi biaya produksi mereka.
Harga pupuk non-subsidi ini sangat dinanti oleh petani, karena biaya produksi yang tinggi menjadi salah satu tantangan utama dalam usaha pertanian.
BACA JUGA:Akses ke Desa Simpang Masih Terobos Sungai, Masyarakat Kecewa Kinerja Pemerintah
BACA JUGA:35 Desa se Kabupaten Seluma, Belum Ajukan DD Tahap I
Dengan turunnya harga pupuk, diharapkan petani dapat menghemat pengeluaran mereka dan meningkatkan hasil panen.
"Harga pupuk non-subsidi yang terjangkau juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian secara keseluruhan. Sehingga Biaya produksi yang lebih rendah, diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian mereka, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada pasokan pangan lokal dan ekonomi masyarakat setempat," jelasnya.
Penurunan harga pupuk ini bersifat sementara. Pemerintah daerah dan pihak terkait perlu bekerja sama untuk menjaga agar harga pupuk tetap stabil dan terjangkau bagi petani.
Dapat memberikan dorongan positif bagi masyarakat tani dalam meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan masyarakat.