Bacoan Jemo Kito - Meskipun mereka telah berhasil menjaga kebersihan dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga, tak sedikit orang yang mengabaikan kebersihan dalam lingkungan masyarakat. Sebab tingkat kesadaran masyarakat masih tergolong rendah.
"Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan juga dapat menimbulkan bencana yang lebih besar seperti banjir. Yang mana bencana banjir tidak hanya disebabkan oleh hujan lebat,
tetapi juga karena sampah yang dibuang sembarangan ke sungai,"ungkap Kepala Bapeda-Litbang Bengkulu Selatan, Fikri Aljohari MM melalui Kabid Perumahan Sumberdaya Infrastruktur ( PSI ), Dwi Priandona ST.MT kepada awak media, Kamis (2/4/2024).
Dikatakan Dwi Priandona, kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) diharapkan memberikan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya dalam hal ini pemisahan sampah organik dan anorganik.
BACA JUGA:Merugi dan Minim Modal, Ratusan Kios Sekundang Tutup
BACA JUGA:Terlibat Kasus Stunting, Delapan Pihak Ketiga Diperiksa Jaksa
"Pentingnya mengelola sampah sehingga dapat menekan volume sampah yang dibuang ke TPA. Melalui kegiatan PPM ini, masyarakat diajak untuk memperhatikan lingkungannya, dengan memilih dan memilah sampah yang masih dapat di daur ulang untuk selanjutnya dijual atau dijadikan barang bernilai. Sedangkan untuk sampah organik atau sampah dapur, masyarakat dapat dikelola secara mandiri menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk,"ungkap Dwi Priandona.
Ia menyadari sebagai mitra kerja bidang PSI telah menajamkan penangan sampah dalam hal ini mengundang pihak kelurahan dan Pemrintah Desa (pemdes) dalam pengelolaan sampah, agar bernilai.
"Keterlibatan pihak kelurahan dan pemdes dalam penanganan sampah menyediakan motor roda tiga serta tempat tong sampah sangat membantu meringankan pihak DLHK dimana selama ini dititik beratkan,"gumam Dwi.