Kedua warga yang mengajukan permohonan untuk mengadopsi bayi laki-laki tersebut. Keduanya mengaku sama-sama belum memiliki keturunan. Karena sejak menikah belum dikaruniai anak.
"Pertimbangan saya ingin mengadopsi bayi laki-laki ini karena saya belum dikaruniai anak sejak menikah. Apalagi kami yang pertama kali menemukannya dan telah mengasuhnya sejak awal," kata Endah Permata Juwita.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ririn Putri Ananda yang juga mengharapkan bayi laki-laki tersebut. Hal tersebut lantaran, sejak menikah selama 6 tahun lamanya belum dikaruniai anak.
"Iya saya juga berharap dapat mengadopsinya. Karena sudah berobat secara medis dan tradisional belum juga dikaruniai keturunan sejak 6 tahun menikah. Saya dan kakak saya yang dua beradik juga sama-sama belum memiliki keturunan. Tadi saya juga membantu membelikan perlengkapan bayi untuknya. Saya yakin nanti siapapun yang ditakdirkan merawat itu yang terbaik dari Allah SWT," sampai Ririn Putri Ananda.
Sementara itu, dengan dirujuknya Muhammad Saka si bayi malang tersebut. Direktur RSUD Tais dr Evaroida Siahaan mengatakan, jika dari segi kesehatan. Bayi tersebut haru dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara. Karena di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu telah dilengkapi peralatan medis yang lebih lengkap. Meskipun bayi tersebut pada saat ini kondisinya stabil.
"Iya, kita rujuk ke rumah sakit Bhayangkara Kota Bengkulu. Setelah namanya terdaftar dalam BPJS usai diurus oleh Dinas Sosial dan Disdukcapil Kabupaten Seluma. Nanti bayi Muhammad Saka tersebut akan mendapatkan perawatan lebih intensif. Karena peralatan medisnya yang lebih lengkap," singkat dr Evaroida Siahaan.