Bacoan Jemo Kito - Bupati Seluma Erwin Octavian bertindak sebagai Inspektur Upacara Penutupan Diklat Terpadu Dasar (DTD) Banser Angkatan VII dan Garfa Angkatan 1 di Desa Hargo Binangun Kecamatan Ulu Talo, Minggu (10/3).
Dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Almedian Saleh, SKM, ME, unsur TNI/Polri, tokoh agama, kader serta pengurus PC Ansor dan Fatayat, Kepala Desa serta perangkat Desa Hargo Binangun dan undangan lainnya.
Bertindak sebagai pemimpin Upacara yaitu Kasatkorcab Mudakir, S.Pd, yang mengikuti apel terdiri dari 64 peserta DTD.
Bupati menyampaikan apresiasi serta bangga terhadap gebrakan dan gerakan GP Ansor-Banser yang ada di Kabupaten Seluma.
"Saya berharap keberadaan GP Ansor-Banser dan Fatayat di Kabupaten Seluma terus menebarkan kebaikan kepada generasi-generasi penerus, solid bergerak membantu serta menjaga, merawat NKRI dan Pancasila, karena inilah garda terdepan dalam mempertahankan NKRI," katanya.
Bupati yang juga sebagai kader Ansor-Banser Seluma ini, berharap GP Ansor semakin maju, responsif dengan berbagai dinamika yang terjadi.
BACA JUGA:DAK Rp 11 Miliar Masih Proses Lelang
BACA JUGA: 4 Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Kabupaten Seluma
"Maju terus GP Ansor, teruslah memberikan yang terbaik dan berkolaborasi dengan Pemerintah, baik pusat dan daerah serta berkontribusi dalam mendukung program Seluma Alap," ujarnya.
Ketua GP Ansor Kabupaten Seluma Ahmad Riduanto, SH, MH mengatakan Diklat Terpadu Dasar merupakan langkah awal mencetak kader tangguh dan kuat mental, Intelektual serta spiritual sehingga visi misi dan tujuan GP Ansor tercapai.
"Peserta Diklat sebanyak 64 orang terdiri dari 54 orang Banser dan 10 Garfa, berasal dari kalangan PPS, PPK, Kepala Desa, Kepala Sekolah, PPPK, kalangan ASN, bahkan calon anggota DPRD yang masih menunggu pelantikan," sambung Ketua GP Ansor yang akrab disapa Wawan ini.
Dalam proses pengkaderannya, peserta menjalani beberapa tahapan dan penempaan diri yang merupakan salah satu proses pembelajaran dan pintu masuk pertama berkomitmen bela ulama, bela bangsa dan bela agama.
"Pada proses penempatannya, para kader akan digembleng selama 3 hari, dengan 60 persen diantaranya fisik dan 40 persen materi dari instruktur, pelatih dan kader senior," tutupnya.