Didemo Mahasiswa Soal Kenaikan Pajak dan Kelangkaan BBM, Gubernur Tolak Temui Pendemo

Selasa 27 May 2025 - 08:22 WIB
Reporter : Bacakoranradarseluma
Editor : Erlin Marfiansya

Koranradarseluma.net - Gabungan mahasiswa dari berbagai universitas di Bengkulu yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Organisasi Kemahasiswaan dan Pemuda (OKP) menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Bengkulu. 

Demo ratusan mahasiswa tersebut dipicu kondisi Bengkulu darurat bahan bakar minyak (BBM) yang meresahkan masyarakat sejak beberapa hari terakhir. Krisis BBM semakin menjadi. Antrean mengular semakin panjang terus terjadi di beberapa SPBU di kota maupun kabupaten di Provinsi Bengkulu.

Ketua Umum (Ketum) HMI Cabang Bengkulu, Anjar Wahyu Wijaya meminta Gubernur Bengkulu, H Helmi Hasan untuk cepat menyelesaikan krisis BBM yang telah terjadi ini.

 

"Darurat BBM ini menjadi catatan buruk pemerintah. Kami minta diselesaikan, jangan hanya live Tiktok saja," tegas Anjar dalam orasinya di depan Kantor Gubernur Bengkulu, Senin, 26 Mei 2025.

Anjar mengatakan, krisis BBM yang terjadi tersebut membuat masyarakat menderita. Karena semua aktivitas masyarakat itu sangat tergantung dengan BBM. Maka tidak ada alasan pemerintah, untuk berdiam, tanpa ada solusi yang dikeluarkan. "Katanya bantu rakyat, tapi yang terjadi rakyat disengsarakan," ungkapnya sebagaimana dilansir dari Bengkuluekpressbacakoran.co.

BACA JUGA:5 Kabupaten di Bengkulu, Masih Alami Kelangkaan BBM, Warga Tagih Janji Gubernur

BACA JUGA:Kelangkaan BBM Lumpuhkan Ekonomi Warga Seluma, Pemerintah Daerah Belum Ada Tindakan

Demo yang digelar kali ini, lanjut Anjar, karena masyarakat sudah resah. Jika terus dibiarkan, maka dampak sosial bakal terjadi. "Aksi ini bukan hanya bentuk protes, tetapi juga panggilan moral agar pemerintah lebih serius dan hadir di tengah keresahan rakyat," tegas Anjar. Tidak hanya soal BBM yang menyakitkan masyarakat, menurut Anjar kebijakan kenaikan pajak kendaraan melalui opsen pajak sangat memberatkan masyarakat. Maka kebijakan itu, harus segera dievaluasi oleh gubernur. Sehingga masyarakat tidak berat untuk membayar pajak kendaraan bermotor.

 

"Kendaraan yang didorong masyarakat untuk antri BBM berjam-jam itu, juga harus dibebani dengan membayar pajak yang mahal. Inikah bentuk bantu rakyat yang terus disampaikan," ujarnya.

Demo yang dilakukan lewat dari pukul 18.00 WIB itu, juga sempat terjadi benturan dengan aparat kepolisian yang menjaga. Sebab, mahasiswa mendesak agar gubernur menemui pendemo. Namun hingga demo berakhir, mahasiswa harus menelan kekecewaan tidak bisa bertemu dengan Gubernur Bengkulu.

 

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan mengatakan, pemprov telah mencari solusi untuk mengatasi kelangkaan BBM yang terjadi di Bengkulu. Surat ke pemerintah pusat juga telah dilayangkan untuk meminta kuota tambahan BBM. "Saya minta masyarakat jangan panik. BBM insya Allah stoknya aman," ungkap Helmi. Ia mengatakan, antrean panjang untuk mengisi BBM di SPBU karena masyarakat mengalami kepanikan. Jika kepanikan itu tidak terjadi, maka antrean BBM tidak sampai mengular hingga saat ini.

 

Kategori :